Penyebab gangguan kekebalan tubuh itu adalah kandungan dioksin dan zat beracun pada lapisan penyusun plastik yang rusak alias monomer.
Suhu penyimpanan dan proses pencucian wadah yang tidak tepat dapat menyebabkan perpindahan dan kerusakan monomer serta zat adiktif yang biasa dicampurkan saat pembuatan plastik. Inilah yang bisa merusak kekebalan tubuh. Pada tingkat yang berbahaya, zat beracun pada plastik itu dapat memicu berkembangnya sel kanker.
Itu belum seberapa lantaran produsen plastik umumnya menambahkan zat pewarna dan berbagai zat lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Kata Arif, plastik sejatinya tidak tahan panas. Tapi dengan berbagai tambahan seperti zat antilengket, bahan sinar dan panas, plastik menjadi sangat kuat.
Tapi, berbagi goresan dan panas tinggi perlahan bisa membuat bahan-bahan pembuat plastik itu terlepas. "Nah kalau berulang dipakai untuk menyimpan makanan atau minuman, zat yang terlepas ini lama-lama bisa menimbulkan kanker," papar Arif.
Zat beracun atau monomer itu semakin lama akan menumpuk dalam tubuh lantaran proses penyimpanan makanan atau proses memasak yang terlalu lama. Dalam hitungan ahli pangan, monomer plastik akan terurai pada suhu di atas 120 derajat.
Karena itu, Henky mengingatkan pangan sembarangan menggunakan kantong plastik berwarna hitam menyimpan makanan atau minuman panas. Soalnya, kantong plastik hitam umumnya terbuat dari bahan daur ulang dengan campuran tinta sablon. "Ini sangat berpotensi menimbulkan kanker," ujarnya.
Zat penyusun plastik yang perlu dihindari antara lain vinilklorida, akrilonitril, metacrylonitril, vinylidene chlorida, serta styrene. Vinilklorida misalnya, dapat bereaksi negatif bila bercampur dengan guanin dan sitosin dapat merusak DNA. Adapun akrilanitril bereaksi dengan adenin bisa menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan seperti mulut, tenggorokan, dap lambung.
Sementara zat adiktif seperti plasticizer, stabilizer, dan antioksidan dapat menjadi sumber pencemaran organoleptik yang membuat makanan menjadi berubah rasa dap aroma serta bisa menimbulkan keracunan.
Pada suhu kamar, dengan waktu kontak cukup lama, zat adiktif pada plastik juga masuk secara bebas ke makanan. Akibatnya, kanker pun menjadi ancaman dalam kehidupan kita. (Adi Wikanto,Novrida Manurung)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.