Pria Jepang yang masih menganut pola makan tradisional, yakni banyak makan ikan ketimbang junk food, memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk terkena kanker prostat daripada pria AS.
Mengapa daging dan susu dianggap berbahaya? Menurut Hibbs, lemak jenuh yang terdapat di dalam keduanya dapat memacu peradangan, yang selanjutnya mendukung pertumbuhan tumor. Ketika Anda menumpuk lemak hewani dalam tubuh, itu sama artinya dengan memotong kadar antioksidan si pencegah kanker.
Coba ganti daging merah dengan ikan atau daging unggas tanpa kulit. Lupakan susu penuh lemak, dan tukar dengan susu rendah atau tanpa lemak. Begitu saran Hibbs.
Pilihlah kedelai
Wanita sering disarankan mengonsumsi kedelai guna menguatkan tulang dan manfaat sehat lainnya. Berdasarkan penelitian terbaru, pria juga dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi kedelai.
Para peneliti telah mengamati kesehatan 12.000 orang selama sekitar 20 tahun. Pria yang minum susu kedelai lebih dari satu kali per hari, 70 persen lebih tidak berisiko untuk terkena kanker prostat ketimbang pria yang tidak meminumnya.
Karena itu, sebaiknya para pria mulai rajin minum susu kedelai. Bisa juga mengganti susu untuk campuran sereal atau kopi, dengan susu kedelai.
Perbanyak sayuran
Pada tahun 2000, peneliti dari Universitas Hawaii memeriksa menu diet dari 3.237 pria. Setengahnya mengidap prostat dan setengahnya tidak. Survei membuktikan, para pria yang bebas kanker ternyata mengasup lebih banyak sayuran dan kacang polong. Baru-baru ini penelitian di Kanada menunjukkan hasil yang sama. Jadi, bila Anda ingin bebas dari kanker prostat, makanlah sayuran setidaknya lima porsi sehari.
Lengkapi dengan Tomat
Sayuran yang mengandung paling banyak zat pencegah prostat adalah tomat. Tomat mengandung likopen, salah satu keluarga karotenoid yang bersifat antioksidan.
Para ilmuwan dari Universitas Yale telah menganalisis contoh darah dari 473 pria, baik yang mengidap kanker prostat, maupun yang tidak. Mereka menemukan, pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibandingkan mereka yang sakit.
Likopen terbaik terdapat dalam tomat yang dimasak. Memasak tomat tak hanya memaksimalkan fungsi likopen, tetapi juga menambah rasa tomat itu sendiri. Kini likopen dapat diperoleh dalam bentuk suplemen, tetapi yang terbaik tentu dari bahan segar alami.
“Tomat berisi lebih banyak lagi karotenoid, selain likopen; dan semua itu penting,” kata Dr William Dahut dari Institut Kanker Nasional AS. Konsumsi setidaknya 3 buah tomat seminggu untuk mencegah kanker prostat.
Selenium
Selenium menjadi primadona pencegah kanker pada tahun 1996 ketika sebuah studi menunjukkan hasil yang tak terduga. Para peneliti dari Universitas Arizona memberikan suplemen selenium kepada pasien kanker kulit tiap hari, dengan harapan dapat mencegah kekambuhan. Tindakan ini ternyata tidak memberi banyak manfaat.
Namun, setelah enam tahun hasil menunjukkan bahwa pemberian selenium itu justru dapat meredam pertumbuhan kanker prostat. Hasil ini dikuatkan oleh beberapa studi lain.
Selenium banyak ditemukan dalam makanan nabati, misalnya bawang putih. Untuk memenuhi kebutuhan, Anda bisa juga mengonsumsi suplemen selenium 200 mkg per hari.
Konsumsi vitamin E
Peneliti Finlandia menemukan, vitamin E dapat menekan risiko kanker prostat sampai 32 persen. Masalahnya, sulit mendapat asupan vitamin E yang cukup dari makanan sehari-hari. Minyak nabati kaya akan vitamin, tetapi proses pengolahan bisa mengubah kadarnya. Kacang tanah, buncis, dan sayuran hijau juga mengandung vitamin ini. Supaya kebutuhan tubuh tercukupi, Anda bisa memperoleh vitamin E dari suplemen dengan dosis 400 IU per hari./*