KOMPAS.com - Pemeriksaan IVA dan pap smear sebenarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu pemeriksaan penapisan/skrining terhadap kelainan pra kanker di mulut rahim atau kanker serviks. Menurut dr.Diana Mauria Ratna Asih, Sp.OG, perbedaan keduanya hanya terletak pada metode dan keakuratannya.
Meski begitu, baik pap smear maupun IVA tidak bisa mendeteksi seluruh kelainan pada organ kewanitaan, hanya untuk kelainan-kelainan yang terjadi di mulut rahim atau serviks saja.
Ditambahkan oleh Diana, kedua jenis pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan alat spekulum/cocor bebek yang akan dimasukkan ke dalam vagina untuk dapat menampakkan mulut rahim/serviks.
Untuk pemeriksaan IVA bisa dilakukan oleh bidan yang sudah mendapat pelatihan IVA, sehingga mereka dianggap sudah kompeten untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Pemeriksaannya sendiri dilakukan dengan memoles mulut rahim menggunakan asam cuka dan dilihat apakah ada kelainan seperti area putih yagn dapat dilihat dengan kasat mata si pemeriksa.
Sementara pap smear dilakukan dengan cara mengusap mulut rahim dan sedikit leher rahim menggunakan sikat kecil dan halus. Kemudian hasil usapan tersebut dipulas ke sediaan kaca objek.
Setelah diberi pewarnaan khusus sediaan tersebut diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah sel-sel epitel mulut rahim masih dalam batas normal atau sudah mulai ada perubahan.
"Tentunya nilai sensitivitas dan spesivisitas serta akurasi pap smear jauh lebih baik dari IVA," kata Diana yang sehari-hari berpraktik di Brawijaya Woman & Childreen Hospital, Jakarta ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.