Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PAFI Ingatkan Efek Penggunaan Obat Tidur Jangka Panjang

Kompas.com - 24/01/2025, 12:38 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Penggunaan obat tidur untuk mengatasi insomnia kerap menjadi solusi praktis bagi seseorang yang mengalami masalah ini.

Namun, Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat Mozes Wambrauw Simbiak S Farm mengatakan, penggunaan obat tidur dalam jangka panjang dapat membawa risiko serius bagi kesehatan.

Obat tidur, terutama yang berbasis benzodiazepine atau zolpidem, tidak dirancang untuk penggunaan jangka panjang. Jika dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa pengawasan dokter, efek sampingnya bisa berbahaya,” ujar Mozes dilansir dari laman https://pafikabupatenpelalawan.org.

Menurut Mozes, salah satu risiko utama penggunaan obat tidur dalam jangka panjang adalah ketergantungan.

Saat tubuh mulai bergantung pada obat untuk bisa tidur, ini jadi membuat kemampuan alaminya untuk tidur menjadi terganggu.

Baca juga: Benarkah Simpan Obat di Dekat Alat Elektronik Berisiko? Ini Penjelasan PAFI

“Ketika seseorang terus-menerus mengandalkan obat tidur, otak akan kehilangan kemampuannya untuk mengatur siklus tidur secara normal. Ini yang sering kali membuat pasien merasa tidak bisa tidur tanpa obat,” jelas Mozes.

Mozes juga menyoroti efek samping lain dari obat tidur yang dapat muncul, seperti gangguan kognitif, kehilangan memori, dan peningkatan risiko kecelakaan.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat tidur jangka panjang dapat memengaruhi fungsi otak, seperti daya ingat dan konsentrasi. Bahkan, ada risiko gangguan keseimbangan yang bisa berujung pada kecelakaan, terutama pada lansia,” terang Mozes.

Baca juga: PAFI: Minum Obat Saat Dehidrasi Berisiko Tingkatkan Efek Samping Berbahaya

Sebagai alternatif, Mozes merekomendasikan penerapan kebiasaan tidur sehat, seperti menjaga jadwal tidur yang teratur, mengurangi konsumsi kafein, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

“Terapi non-obat, seperti terapi perilaku kognitif untuk insomnia terbukti efektif dalam membantu mengatasi gangguan tidur tanpa efek samping,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau