Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Diskors, Ketua Pansus Ditentukan Lobi?

Kompas.com - 04/12/2009, 17:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Besar kemungkinan, penentuan ketua Panitia Angket Century dilakukan melalui lobi-lobi politik tertutup selama jeda skors. Hal ini tersirat melalui pernyataan anggota panitia angket dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo pada rapat perdana, Jumat (4/12) di DPR RI.

Rapat itu diskors pukul 17.45-19.00. "Saya usulkan sidang diskors dengan catatan, pimpinan fraksi mengadakan lobi-lobi politik. Siapa tahu bisa mengerucut," ujar Ganjar yang kemudian disetujui oleh seluruh peserta rapat.

Keempat calon ketua yang diajukan oleh empat fraksi terbesar adalah Yahya Sacawiriya dari Fraksi Partai Demokrat, Idrus Marham dari Fraksi Partai Golkar, Gayus Lumbuun dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Mahfud Siddiq dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

Pimpinan sementara rapat, Priyo Budi Santoso yang juga Wakil Ketua DPR RI, terkesan mengabaikan masukan inisiator hak angket, Maruarar Sirait, agar keempat calon tersebut terlebih dulu menyampaikan visi-misi, serta komitmen dan pandangan terkait kasus ini, sebelum rapat diskors. "Kalau kita menghendaki hal-hal baru, seharusnya kita dapat menggunakan cara-cara yang baru. Kita bisa berikan para calon ketua ini kesempatan untuk berbicara. Dengan demikian, publik bisa mengetahuinya. Sewaktu-waktu terjadi inkonsistensi, ada suatu pegangan yang dapat kita pegang," ujar Maruarar.

Namun, Priyo mengatakan, "Kalau disetujui, nanti setelah skors bolehlah kita memberikan kesempatan kepada para calon ketua untuk menyampaikan pokok-pokok pikirannya, selama dua hingga lima menit." Hal ini pun langsung disetujui anggota panitia angket. Terkait lobi-lobi politik, Idrus seusai Rapat Paripurna akhir DPR RI, Jumat siang ini, sempat mengatakan, "Lobi politik boleh-boleh saja asal tidak menyimpang dari tujuan utama. Lobi-lobi politik merupakan bagian dari proses politik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com