Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Clinton Jalani Pemeriksaan Jantung

Kompas.com - 13/02/2010, 04:14 WIB

New York, Jumat - Mantan Presiden AS Bill Clinton, Kamis (11/2), menjalani prosedur, demikian istilah medisnya. Prosedur itu bertujuan untuk membuka sebuah pembuluh koroner yang tersumbat setelah Clinton mengalami rasa nyeri di bagian dada.

Clinton (63) telah menjalani operasi jantung bypass pada 2004 untuk memperlancar empat pembuluh nadi yang tersumbat. Insiden paling akhir ini terjadi setelah dia bepergian dua kali ke Haiti untuk membantu pemulihan setelah bencana gempa 12 Januari lalu.

Douglas Band, penasihat Clinton, mengatakan, mantan Presiden itu dirawat di RS Columbia Presbyterian di New York. Di sana dua sten dipasang di salah satu pembuluh koronernya.

”Presiden Clinton dalam keadaan gembira, dan akan terus memusatkan perhatian pada karya yayasannya dan upaya bantuan dan pemulihan jangka panjang Haiti,” kata Band setelah Clinton kembali ke rumahnya dari rumah sakit.

”Dia boleh meninggalkan rumah sakit hari Jumat dan kembali bekerja hari Senin,” kata dokter ahli jantung Allan Schwartz kepada wartawan. Dia menambahkan, Clinton tidak mengalami serangan jantung.

Istri Clinton, Menlu AS Hillary Rodham Clinton, bepergian dari Washington ke New York agar dapat bersama suaminya, yang menjalani prosedur itu di rumah sakit yang sama dengan operasi bypass pada September 2004.

Pada waktu itu, empat pembuluh nadi Clinton tersumbat, sebagian nyaris sepenuhnya tersumbat, yang membuatnya dalam bahaya terkena serangan jantung dalam waktu dekat.

Merasa tidak enak

Kardiolog Allan Schwartz mengatakan, mantan Presiden itu merasa tidak enak pada dadanya selama beberapa hari. Tes medis memperlihatkan, salah satu pembuluh telah tersumbat sepenuhnya.

Hal yang dilakukan para dokter adalah membuka pembuluh yang awalnya tersumbat dan memasukkan dua sten. Prosedur itu berlangsung sekitar satu jam. ”Clinton telah bisa bangkit dua jam kemudian,” kata Schwartz.

Tidak ada tanda-tanda mantan Presiden itu telah mengalami sebuah serangan jantung. ”Penyumbatan yang baru bukanlah karena pola makannya,” kata Scwartz. ”Prosedurnya berlangsung sangat mulus,” kata dokter ahli jantung yang menyebut prognosis Clinton sangat baik.

Dalam prosedur yang dijalani Clinton hari Kamis, para dokter memasukkan tube melalui pembuluh darah di selangkangan. Tube itu kemudian diarahkan ke dalam sebuah arteri yang tersumbat.

Pola makan

Dokter kemudian menggembungkan sebuah balon untuk membuka sumbatan. Kerap kali, sebuah sten atau lebih digunakan untuk membuka arteri itu. ”Bukan hal mengejutkan jika Clinton memerlukan sebuah prosedur lain, beberapa tahun setelah operasi bypass,” kata Dr Clyde Yancy, ahli kardiologi di Pusat Medis Universitas Baylor di Dallas dan Ketua Persatuan Jantung AS.

”Bagian pembuluh darah yang sudah ditangani sebelumnya, agar tidak tersumbat, berpotensi untuk kembali tersumbat dalam lima sampai 10 tahun setelah operasi bypass,” kata Yancy.

Penyumbatan baru juga bisa terjadi di tempat-tempat baru.

Hillary menunda perjalanannya ke Teluk Persia demi suaminya. Dia sempat merencanakan untuk berangkat hari Sabtu. Putri mereka, Chelsea, juga mendampingi sang ayah.

Clinton sebelumnya dikenal mempunyai pola makan yang tidak sehat karena menyukai hamburger, steak, dan kentang goreng dalam porsi besar. Pola makannya berubah dan semakin baik setelah operasi bypass-nya.

(Reuters/AP/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com