Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varises pada Kehamilan

Kompas.com - 01/07/2010, 09:52 WIB

KOMPAS.com — Masa iya sih hanya gara-gara tidak menaikkan kaki ke atas bantal saat tiduran, lalu varises itu muncul? Jangan-jangan itu hanya ketakutan orangtua zaman dulu saja yang berlebihan.

Varises terjadi bila pembuluh darah balik di bawah kulit atau selaput lendir (mukosa) melebar dan berkelok atau melingkar akibat kelainan katup dalam pembuluh darah. Paling mudah terlihat adanya galur-galur biru kehijauan seperti "cacing" yang memanjang di kaki.

Cacing atau tonjolon itu sejatinya adalah pembendungan aliran darah yang terjadi pada pembuluh-pembuluh darah balik (vena). Fungsi pembuluh vena yang normal dan sehat adalah membawa darah kotor (darah yang banyak mengandung karbon dioksida) kembali ke jantung.

Karena harus bekerja melawan gaya berat, maka pembuluh vena dirancang untuk memiliki serangkaian katup yang mencegah membaliknya aliran darah. Bila katup ini hilang, darah cenderung berkumpul pada vena yang mengalami tarikan gaya berat yang besar, seperti kaki dan anus.

Nah, karena terbendung, aliran darah pun mencari jalan alternatif melalui pembuluh-pembuluh lain yang lebih kecil yang terletak lebih dalam. "Varises memang tidak hanya muncul di kaki," ujar Dr Agus Supriyadi, SpOG, dari RSAB Harapan Kita, Jakarta.

Varises juga bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti tangan, lambung, rektum (usus besar dekat anus), vagina, skrotum, dan vulva (bibir kelamin). Beberapa hal bisa menjadi penyebab munculnya varises maupun faktor risiko, yaitu:

Faktor hormonal

Pada saat hamil terjadi peningkatan hormon progesteron yang membuat elastisitas dinding pembuluh darah bertambah sehingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur yang berakibat pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Di satu sisi pelebaran pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, yakni agar aliran darah dan volume darah tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin normal.

Tekanan rahim

Tekanan rahim juga ikut andil dalam memunculkan varises. Perut yang semakin membesar akan menghambat kerja pembuluh darah. Umumnya varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Hal ini karena pembuluh-pembuluh darah di daerah inilah yang berhubungan erat dengan rahim.

Berdiri terlalu lama

Ibu hamil yang karena tuntutan pekerjaan/keadaan setiap hari harus berdiri diam dalam waktu lama atau justru duduk terus tanpa banyak bergerak juga lebih berpeluang mengalami varises. Ini terjadi karena gravitasi membuat otot-otot kaki bekerja keras memompakan darah ke atas.

Kegemukan

Wanita hamil yang mengalami pertambahan berat badan lebih dari 12-15 kg akan membebani aliran pembuluh darah pada kaki.

Keturunan

Orangtua yang mengalami varises saat hamil berisiko menurunkan hal yang sama kepada anaknya.

Cegah sebelum terjadi

Pada bagian yang terdapat varises umumnya akan terasa sakit/nyeri, gatal, disertai perubahan warna kulit menjadi kebiruan. Sekitar 20-30 persen ibu hamil mengalami varises. Paling sering muncul di trimester kedua atau ketiga kehamilan. Langkah paling baik yang bisa dilakukan adalah melakukan pencegahan, seperti:

Menaikkan kaki

Menaikkan kaki di atas bantal sehingga posisi kepala lebih rendah merupakan langkah pencegahan. Posisi itu memungkinkan aliran darah ke kaki lebih baik.

Posisi tidur

Disarankan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri supaya pembuluh darah balik yang menuju jantung yang terletak di belakang rahim agak ke kanan tidak tertekan.

Banyak bergerak

Ibu hamil juga disarankan banyak bergerak setiap hari, jangan hanya berdiri atau duduk diam. Banyak gerak memungkinkan peredaran darah berjalan lebih lancar. Senam hamil juga disarankan karena ibu harus berolahraga dengan tepat.

Konsumsi makanan sehat

Perbanyak asupan yang mengandung antioksidan alami seperti buah dan sayur segar. Makanan yang tinggi serat juga bisa mencegah varises pada anus (wasir/ambien) dan vagina.

Pakaian hamil yang nyaman

Kenakan pakaian hamil yang nyaman, jangan terlalu ketat/sempit sehingga sirkulasi darah akan terganggu. Sebaiknya jangan pula menggunakan sepatu berhak tinggi, atau maksimal 2 cm, selain tidak aman dan nyaman untuk ibu hamil, juga bisa menyebabkan aliran darah tidak lancar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau