KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang selalu memulai pagi dengan menyeruput segelas teh. Teh memang menjadi tradisi dan kebiasaan yang memberikan kesegaran dan rasa tenang. Tetapi bagaimana sebenarnya takaran meminum teh setiap hari?
Bicara kultur dan kebiasaan, tentu akan kembali ke masing-masing individu soal berapa cangkir teh yang diminum setiap harinya. Studi internal produsen teh, PT Chakra, dari perkebunan teh Dewata, Ciwidey, Bandung, menyebutkan, dalam kondisi tubuh normal, 50 miligram L-teanin, setara dengan tiga cangkir teh hijau, dan aman dikonsumsi setiap hari.
Rachmat Baddrudin, pemilik perkebunan teh Dewata, mengatakan bahwa kebiasaannya meminum teh membuat kondisi tubuhnya secara umum tetap segar.
Menurut Rachmat, teh hijau, yang menjadi produk paling dominan di perkebunan teh warisan orangtuanya, lebih memberikan manfaat kesehatan. Hal ini bukan berarti khasiat teh hijau lebih besar dibandingkan jenis teh lain seperti teh hitam, misalnya. Hanya saja proses pengolahan teh hijau tidak melalui fermentasi. Alhasil, kandungan antioksidan pada teh hijau lebih tinggi.
"Sering meminum teh hijau akan menyehatkan tubuh, sama seperti air putih. Karena likuid teh 99 persennya adalah air putih, hanya satu hingga dua persennya saja kandungan teh dalam secangkir teh yang kita minum," jelasnya kepada Kompas Female, saat berkunjung ke Dewata Tea Estate, milik PT Chakra, Rabu (7/7/2010) lalu.
Mengetahui dan merasakan sendiri manfaat teh hijau, Rachmat mengembangkan pengelolaan kebun teh peninggalan orangtuanya. Produk perkebunan ini bahkan didominasi (80 persen) dengan teh hijau. Lainnya menghasilkan teh hitam, teh hijau Jepang (sencha), dan teh putih. Bahkan 50 persen kebutuhan teh hijau untuk produk dagang Lipton Tea disuplai dari perkebunan teh ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.