KOMPAS.com — Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960, pil kontrasepsi telah menjadi bagian penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Berkat inovasi di bidang farmasi ini, laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan, kesejahteraan dan akses kaum wanita pada pendidikan pun meningkat.
Cara kerja pil kontrasepsi merupakan ide ilmiah yang cemerlang. Hormon membuat tubuh "mengira" telah terjadi kehamilan sehingga pembuahan tidak terjadi. Pil kontrasepsi bekerja di dua tempat, yakni di otak dan sekeliling rahim, yaitu tuba falopi dan uterus.
Menurut penjelasan Prof dr Biran Affandi, SpOG, staf pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM, pada dasarnya pil kontrasepsi bekerja dengan tiga cara.
1. Menekan ovulasi dengan cara mengurangi aktivitas indung telur sehingga sel telur tidak bisa matang.
2. Hormon progrestin yang terdapat dalam pil KB akan mencegah penebalan endometrium (lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang siap dibuahi sehingga pembuahan tidak akan terjadi.
3. Mengentalkan lendir di leher uterus (serviks) sehingga sperma tidak bisa menembusnya. "Selain sperma, virus dan bakteri juga tidak bisa masuk sehingga pil KB punya manfaat lain untuk mencegah infeksi penyakit," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.