Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ancaman Sampah Ponsel

Kompas.com - 05/11/2010, 04:00 WIB
Editor

Meroketnya pertumbuhan penjualan perangkat komunikasi bergerak sudah mulai mencemaskan dampak lingkungan. Sekalipun beberapa produsen telepon seluler memang sudah mulai memikirkan solusinya, seperti Nokia dan Sony Ericsson dengan produk yang ramah lingkungan.

Bukan hanya penggunaan energi listrik yang efisien, melainkan juga penggunaan bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Sementara vendor penyedia jaringan, seperti Ericsson, juga melangkah ke produk base transceiver station (BTS) yang ramah lingkungan sehingga bisa mengurangi penggunaan AC yang menyedot banyak listrik.

Pengotoran lingkungan mulai dari banyaknya peranti ponsel yang sudah jadi rongsokan, tumpukan sampah baterai dan charger, serta penggunaan kertas dan plastik untuk kartu perdana dan isi ulang. Selain itu juga penggunaan bahan bakar solar untuk BTS.

”Kenyataannya sudah ada di depan kita dan tidak bisa kita abaikan. Sepanjang tahun 2009 Bakrie Telecom saja telah menghabiskan hampir sebanyak 700.000 liter. Kita bisa bayangkan akan ada jutaan liter solar untuk 11 operator telekomunikasi Indonesia,” kata Anindya Bakrie, Presiden Direktur PT Bakrie Telecom.

Menurut Rakhmat Junaidi, Direktur PT Bakrie Telecom selaku Penanggung Jawab Program Hijau untuk Negeri, diperkirakan sudah lebih dari 15 juta ponsel yang menjadi rongsokan. Ini berdasarkan perkiraan bahwa sudah ada 120 juta pelanggan seluler pada tahun 2009.

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) membuat langkah secara resmi telah masuk menjadi anggota Global e-Sustainability Initiative (GeSI), suatu organisasi perlindungan lingkungan hidup paling berpengaruh dalam industri informasi dan teknologi komunikasi (ICT) global.

Dengan masuk sebagai anggota GeSI memungkinkan BTEl untuk meningkatkan aktivitas bisnis mereka ke arah go green. Inisiatif ini diumumkan pada acara peresmian kampanye ”Hijau untuk Negeri” di Jakarta pada Kamis (4/11). (AWE)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+