Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Bersama Myasthenia Gravis

Kompas.com - 03/04/2011, 12:57 WIB

Dalam perkembangan kedewasaan, kelenjar timus yang seharusnya menghilang setelah lahir ternyata masih aktif pada beberapa orang. Tubuh lalu membentuk antibodi terhadap sel-sel timus. Bentuk sel timus ini serupa dengan tempat produksi ine di daerah paut saraf otot.

Acetylcholine merupakan neurotransmitter untuk transportasi energi dari saraf ke otot. Ketika tubuh menghentikan produksi acetylcholine sebagai pembawa energi, maka saraf tak mampu lagi memerintah otot untuk bergerak. Dengan demikian, pada penderita MG, komunikasi antara saraf dan otot terganggu.

MG hanya menyerang orang-orang dengan sel timus aktif. Normalnya, sel timus berfungsi membantu memproduksi daya tahan tubuh bayi dalam kandungan. ?”Pemicu tidak matinya sel timus pada penderita MG belum diketahui,?” kata Salim ketika ditemui di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Rabu (16/3).

Penyakit MG, lanjut Salim, muncul dipicu oleh stres fisik maupun psikis. Kelelahan fisik akibat kehamilan pada perempuan dengan sel timus aktif, misalnya, bisa memicu penyakit MG. Konsumsi antibiotik jenis tertentu seperti aminoglikosida hingga magnesium pada obat penenang bisa memicu MG.

Penyakit ini lebih banyak menyerang kaum perempuan karena perempuan diserang pada usia lebih muda, yaitu 30-an tahun, sedangkan kaum pria baru terkena MG pada usia di atas 50 tahun.

Tak ada keseragaman gejala

Deteksi dini MG umumnya terkendala karena tidak ada keseragaman gejala awal. Jika yang terkena otot mata, maka kelopak mata penderita MG akan jatuh sebelah dan pandangan matanya menjadi dobel. Jika terkena otot napas, penderita akan kesulitan bernapas.

Diagnosa MG biasanya diawali dengan pemeriksaan klinis secara anamesis dan fisik. Pasien diajak berdialog dan diminta mempraktikkan manuver gerakan berulang-ulang. Pemeriksaan penunjang pun dilakukan dengan Electromyography (EMG) dan Harvey Masland Test.

Untuk pemeriksaan autoimun, sampel masih harus dikirim hingga ke Amerika Serikat. Jika ditemukan tumor timus atau kadar antibodi yang tinggi pada pemeriksaan foto scan torak, pasien harus dioperasi dengan operasi timektomi. ?”Pasien bisa sembuh, akan tetapi tetap harus diobati untuk menekan produksi antibodi dan menguatkan otot,”? tambah Salim.

Salah satu penguat otot adalah obat piridokstimin yang dikenal dengan nama pabriknya, mestinon. Obat ini berfungsi mempertahankan kadar acetylcholine agar tetap tinggi dalam darah. Pemerintah sudah menyediakan mestinon gratis melalui Askes. Sayangnya, mestinon yang diberikan secara gratis hanya 60 butir per bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com