Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ditemukan 17 Titik Panas di Kotim

Kompas.com - 20/07/2011, 15:37 WIB

SAMPIT, KOMPAS.com — Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menemukan sebanyak 17 titik panas di daerah tersebut.

"Temuan 17 titik panas atau hotspot tersebut berdasarkan pantauan satelit Terra dan AQUA dari 1-19 Januari 2011," kata Kepala SKW BKSDA Kotawaringin Timur Ian Septiawan di Sampit, Rabu (20/7/2011).

Titik panas di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur masih bayak ditemukan meski telah ada guyuran hujan.

Guyuran hujan tidak terlalu memengaruhi kondisi titik panas. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terhadap terjadinya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Setiap titik panas yang muncul dan terbaca oleh satelit Terra dan AQUA tidak selalu akibat kebakaran hutan dan lahan, tetapi bisa juga akibat adanya hamparan pasir yang luas dan atap rumah penduduk yang terbuat dari seng.

Hamparan pasir dan atap seng dapat menciptakan suhu panas yang kemudian terpantau oleh satelit Terra dan AQUA, khusus untuk titik panas di Kotawaringin Timur sebagian besar akibat kebakaran hutan dan lahan.

Jumlah titik panas atau hotspot di Kotawaringin Timur diperkirakan akan terus bertambah.

Menurut Septiawan, kesadaran masyarakat Kotawaringin Timur terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan masih rendah meski pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan dan larangan membakar lahan pertanian dalam jumlah besar.

"Kebakaran hutan yang terjadi di Kotawaringin Timur bermula dari adanya warga yang membuka lahan pertaniannya dalam jumlah besar dengan cara membakar dan tidak dilakukan pengawasan," katanya.

Akibat pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar dan tidak dilakukan pengawasan api, kemudian menjalar ke semak belukar dan meluas hingga ke hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com