Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Musik Beda Efeknya

Kompas.com - 04/08/2011, 16:17 WIB

Kompas.com - Mendengarkan alunan musik merupakan aktivitas yang menggunakan seluruh bagian otak tetapi sangat mengasyikan.  Pytahgarus, Plato dan Aristoteles sudah sejak lama menyadari kekuatan terapi musik. Einstein sendiri mengatakan alasan ia begitu pintar adalah karena dia gemar bermain biola.

Musik yang indah di telinga kita ternyata bukan hanya mengembalikan romantisme masa lalu tetapi dapat mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh. Yang menarik, setiap jenis musik memiliki efek yang berbeda pula.

-  Musik klasik

Musik klasik adalah jenis musik yang melibatkan sebuah orkestra besar dan biasanya tanpa iringan vokal. Alunannya bersifat menenangkan tubuh dan merangsang pikiran. Musik klasik juga terbukti bisa mengurangi stres (bahkan bagi mereka yang tidak menyukai musik klasik) dan meningkatkan kecerdasan jenis tertentu seperti kemampuan verbal dan penalaran spasial-temporal.

Sebuah penelitian  yang dilakukan di Hongkong pada 90 anak usia 6 sampai 15 tahun menemukan anak yang belajar main musik dengan program string orkestra sekolah memiliki skor lebih tinggi pada tes memori verbal dan kata-kata baru  dibandingkan dengan mereka yang tidak berlatih. Mendengarkan musik klasik juga memiliki efek yang sangat menenangkan hati dan membantu pasien penyakit jantung.

- Musik country

Musik country lebih banyak dikaitkan dengan depresi dan bubuh diri. James Gundlach, profesor sosiologi, dalam penelitiannya menemukan bahwa angka bunuh diri bisa dikaitkan dengan penggemar musik country. Dia menyimpulkan bahwa tema musik country menumbuhkan suasana hati yang tidak enak terutama pada orang yang punya kecenderungan untuk bunuh diri. Gundlach mencatat bahwa bunuh diri terjadi hanya dengan musik country yang lawas dan iramanya tidak sedinamis sekarang.

- Musik rap atau hip-hop

Musik hip-hop memiliki efek yang berbeda pada remaja. Di satu sisi, ditemukan menimbulkan perasaan negatif dan di sisi lain begitu energik sehingga membuat Anda ingin berdiri dan menari.

Sebuah penelitian mengenai efek video rap pada kesehatan emosional menemukan remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu menonton adegan seks dan kekerasaan yang digambarkan dalam musik rap terutama dalam video klip bertema gengster, punya kecenderungan mempraktekkannya dalam kehidupan nyata.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau