Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi Ompong Berdampak Buruk buat Lambung

Kompas.com - 10/11/2011, 10:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah gigi ompong bukan hanya merusak penampilan seseorang, melainkan juga bisa menjadi pemicu gangguan penyakit, terutama pencernaan.

Menurut spesialis prosthodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Prof Dr drg Suzan Elias, seseorang dengan gigi ompong umumnya mempunyai masalah dengan lambung.

"Ibaratnya kalau kacang harus ditumbuk 10 kali, ini cuma sekali sudah ditelan. Jadi lambung tidak kuat. Oleh karena itu, pada orang yang giginya tidak benar, umumnya lambungnya juga tidak benar," katanya, saat acara Polident Adhesiv Cream Media Launch, Rabu (9/11/2011).

Suzan mengatakan, setiap individu yang kehilangan gigi (ompong) perlu suatu alat bantu untuk mengunyah makanan salah satunya dengan memasang gigi tiruan. Pasalnya, tanpa adanya suatu susunan gigi yang utuh, seseorang akan mengalami masalah saat proses mengunyah makanan. Akibatnya, apabila dibiarkan terus-menerus, akan berdampak buruk pada organ lambung.

"Tapi itu tidak terjadi seketika. Artinya, dalam jangka panjang, bukan jangka pendek. Oleh karena itu, setiap kehilangan gigi, sebaiknya dibuatkan penggantinya. Karena dengan ada penggantinya, pengunyahan akan lebih efektif," paparnya.

Menurut Suzan, ada dua jenis gigi tiruan yang dapat digunakan sebagai pengganti gigi yang ompong, yaitu gigi tiruan lepasan dan cekat. Kedua jenis gigi tiruan tersebut punya indikasi yang berbeda-beda. Pada gigi tiruan cekat, misalnya, indikasinya lebih terbatas karena harus mempunyai gigi pendamping di sebelahnya.

"Jenis ini bersifat permanen. Setelah kedua gigi sebelahnya diasah, selanjutnya gigi tiruan tersebut disemen dengan membuat jembatan ke gigi sebelahnya," katanya.

Sementara untuk pemasangan gigi tiruan lepas, tidak ada indikasi khusus dan pengerjaannya jauh lebih mudah, gampang dipasang, dan murah. Bahkan, menurut Suzan, gigi tiruan lepasan dapat digunakan oleh segala kelompok usia. Berbeda dengan gigi tiruan cekat, yang mempunyai batas usia minimal 17 tahun.

"Kalau yang lepasan siapa pun bisa karena tidak diasah giginya. Kita bilang ini crown extra-coronal (di luar) jadi tidak mengganggu," tambahnya.

Suzan menjelaskan, pada dasarnya ada 4 (empat) alasan penting yang mendasari mengapa orang dengan gigi ompong perlu untuk menggunakan gigi tiruan. Pertama, memperbaiki estetika. Kedua, memperbaiki pengunyahan. Ketiga, memperbaiki cara bicara dan keempat menjaga kelestarian jaringan sekitarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau