Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Jakarta Terancam Wabah Flu Singapura

Kompas.com - 27/02/2012, 08:27 WIB

Tidak ada penanganan khusus dalam infeksi penyakit ini. Disarankan istirahat yang cukup. Sedangkan pengobatan spesifik tidak ada. Pengobatan simptomatik atau mengobati gejalanya. Pada hampir semua kasus tidak perlu pemberian antibiotik. Pemberian obat jamur untuk oles mulut tidak ada relevansinya secara langsung dengan penyeakit ini karena penyebab infeksinya adalah virus. Kadangkala, dibutuhkan antiseptik atau obat kumur penghilang rasa sakit didaerah mulut. Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit analgesik misal parasetamol. Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam.

Masalah yang paling mengganggu adalah kesulitan makan dan minum yang dialami penderita. Hal ini terjadi karena terjadi banyak luka kecil seperti sariwan di sekitar mulut yang sangat sakit dan pedih saat makan. Dalam keadaan tertentu, kadangkala pemberian makan dan minum yang dingin dapat mengurangi rasa sakit saat makan. Makan dan minum dingin tersebut seperti es teh manis, bubur sumsum dingin atau susu yang dingin.

Penyakit ini adalah dapat sembuh sendiri atau self limiting diseases. Biasanya akan membaik dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut di atas.

Pencegahan

Penyakit ini diduga sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang baik. Tetapi, tampaknya pada masyarakat menengah ke atas dengan sanitasi yang baik pun masih sering terjadi. Penularan juga sering terjadi di tempat yang padat seperti sekolah. Untuk mencegah penyakit ini, penting untuk kembali menerapkan kebersihan, higiene serta sanitasi dengan memperhatikan kesehatan lingkungan dan perorangan misalnya cuci tangan, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.

Infeksi KTM tersebar dari orang ke orang melalui hidung dan cairan tenggorokan seperti air liur, dahak, atau ingus, cairan yang melepuh, atau tinja dari orang yang terinfeksi. Cucilah tangan dengan baik dan sering dengan sabun dan air. Lakukan pula disinfeksi permukaan yang kotor dan barang-barang kotor.

- Cuci tangan dengan seksama. Pastikan untuk mencuci tangan sering dan menyeluruh, terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok. Dan sebelum menyiapkan makanan dan makan. Bila sabun dan air tidak tersedia, gunakan lap tangan atau gel diobati dengan membunuh kuman alkohol. Kalu perlu dalam keadaan seperti ini bila bersekolah dan bepergian ke tempat umum menyediakan tisu basah atau hand wash anti septik.

- Disinfeksi area publik. Bersihkan dengan cermat daerah area publik dengan sabun dan air, lalu dengan larutan diencerkan pemutih klorin, sekitar 1/4 gelas (59 ml) dari pemutih untuk 1 galon (3,79 liter) air. Pusat perawatan anak harus mengikuti jadwal ketat pembersihan dan desinfeksi semua area umum, termasuk item bersama seperti mainan, karena virus dapat hidup di benda-benda ini selama berhari-hari. Bersihkan dot bayi Anda sering.

- Ajarkan kebersihan yang baik. Tunjukkan anak Anda bagaimana untuk menerapkan kesehatan yang baik dan bagaimana menjaga diri mereka bersih. Jelaskan kepada mereka untuk tidak menempatkan jari, tangan atau benda lain di mulut mereka.

- Mengisolasi orang menular. Karena infeksi ini sangat menular secara cepat maka harus dibatasi kontak terhadap orang lain. Hindari kontak erat seperti mencium, memeluk, atau berbagi peralatan makan atau gelas dengan orang yang terinfeksi. Hindari penderita infeksi KTM dari penitipan anak atau sekolah sampai gejala demam hilang dan mulut luka telah sembuh. Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash sampai panas hilang. Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga kebersihan perorangan. Di rumah sakit, “universal precaution” harus dilaksanakan. Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (imunisasi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com