BANJARMASIN, KOMPAS.com - Dalam satu-dua tahun ini diharapkan pil kontrasepsi pria yang terbuat dari bahan tanaman gandarusa yang tumbuh di Papua sudah bisa diproduksi. Saat ini penelitiannya sudah sampai tahap ketiga.
Sudibyo Alimoeso Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di sela rapat koordinasi daerah tentang Keluarga Berencana , di Banjarmasin, Kalsel, Selasa (6/3/2012), belum bisa memastikan kapan pil yang merupakan salah satu solusi ber-KB itu akan diproduksi secara masal.
"Ini masih tahap uji coba, fase 3. Kalau bisa makin cepat makin baik. Apalagi sudah ada perusahaan yang siap," ujarnya.
Menurut Sudibyo penelitian secara mendalam sangat diperlukan lantaran pil ini nantinya dikonsumsi banyak orang. Maksudnya jangan sampai timbul efek samping karena pemakaiannya terkait dengan hormon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.