Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendekatan Psikosomatik Bantu Penyembuhan

Kompas.com - 02/04/2012, 06:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pasien dengan gangguan medis umum hendaknya mendapatkan pendekatan psikosomatik dalam menjalani tatalaksana pengobatan, meskipun pasien tidak mengalami kondisi gangguan jiwa. Pasalnya, keluhan fisik yang dialami sering dilatarbelakangi kondisi kesehatan jiwa pasien.

Demikian disampaikan oleh dr.Andri,SpKJ, Kepala Klinik Psikosomatik dari Rumah Sakit OMNI Alam Sutera, dalam acara Seminar Awam Kanker di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Jakarta, Sabtu (31/3/2012) lalu.

Pengetahuan dan kesadaran mengenai adanya hubungan timbal balik antara fisik dan psikis merupakan hal yang penting dalam usaha penyembuhan penyakit, terlebih-lebih pada keadaan psikosomatis. "Gangguan psikosomatik itu sangat berhubungan antara fisik dan mental," katanya.
 
Andri mengungkapkan, selama ini pasien dan tenaga kesehatan (dokter) hanya fokus pada kondisi medis fisiknya, tetapi melupakan kalau pasien juga merupakan individu yang mempunyai sisi psikologis. Akibatnya, penyebab psikis tidak tertangani dan tetap akan menggejala entah sampai kapan.

"Ini merupakan konsep kedokteran modern yang ke depannya akan diterapkan dalam mengatasi berbagai jenis penyakit," ucapnya.

Penelitian psikiatri modern menunjukkan bahwa banyak gangguan medis umum yang erat kaitannya dengan gangguan psikologis, sekaligus juga gangguan psikologis bisa memperberat sakit medis.

Misalnya, pasien dengan penyakit tertentu seperti diabetes, kanker dan stroke, yang sangat rentan mengalami gangguan kejiwaan atau depresi. Kondisi ini membuat pasien tersebut membutuhkan penanganan lebih berupa pendekatan psikosomatik atau biopsikososial.

Literatur menyebutkan bahwa orang dengan diabetes akan cenderung menjadi depresi. Begitu pun sebaliknya, orang yang mengalami depresi akan lebih mudah menderita diabetes. Sementara itu, pasien pasca stroke juga cenderung mengalami gangguan depresi yang dapat memicu terjadinya kekambuhan.

"Jadi, kita melihat depresi atau gangguan kejiwaan sangat erat hubungannya dengan ganggguan fisik," tukasnya.

Andri menuturkan, implementasi pendekatan psikosomatik medis saat ini belum banyak dilibatkan dalam upaya pengobatan medis sehingga hal ini menjadi tantangan, khususnya buat para psikiatri yang bergerak di bidang psikosomatik medis untuk terus memperkenalkan kepada rekan-rekan spesialis atau dokter umum tentang konsep ini.

Jadi intinya, pendekatan psikosomatik medis tidak hanya akan mengatasi gangguan mental dan psikis pasien tetapi juga dapat membantu mempercepat kesembuhan fisik. "Ada hubungan erat antara faktor psikis dan fisik. Begitu pun sebaliknya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau