KOMPAS.com - Kopi sejak lama sudah disebut-sebut sebagai minuman yang punya efek menyehatkan. Akan tetapi masih banyak orang yang ragu untuk mengonsumsi minuman hitam pekat ini. Sebuah riset terbaru berusaha menjawab keraguan tersebut. Mereka menyatakan minum kopi dalam jumlah sedang setiap hari dapat melindungi seseorang dari penyakit gagal jantung.
"Kami menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat pada kenyataannya menjadi pelindung," kata Elizabeth Mostofsky, pemimpin utama studi dan peneliti di Harvard School of Public Health di Boston. Penelitian ini dipublikasikan pada 26 Juni 2012 dalam Journal Circulation Heart Failure.
"Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap risiko gagal jantung, tapi konsumsi kopi dalam jumlah moderat bukanlah salah satunya," tambahnya.
Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung kesulitan memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Penyebanya bisa karena hipertensi atau penyakit arteri koroner. Menurut data dari National Institutes of Health, sekitar lima juta orang di Amerika Serikat mengalami gagal jantung dan penyakit ini menyumbang 300.000 kematian setiap tahunnya.
Para peneliti menyimpulkan bahwa sekitar 8-ons kopi berkafein setiap hari (setara dengan empat porsi kopi pada orang Eropa utara) dapat mencegah gagal jantung, mengurangi risiko terkena penyakit hingga 11 persen.
Sebaliknya minum kopi terlalu banyak - lebih dari empat atau lima cangkir kopi sehari - justru dapat meningkatkan risiko terkena masalah jantung.
Dalam kajiaannya, peneliti meninjau lima penelitian besar terkait konsumsi kopi dan risiko kegagalan jantung yang dipublikasikan antara tahun 2001 dan 2011. Penelitian melibatkan 140.220 relawan di Swedia dan Finlandia. Hampir 6.522 relawan diantaranya menderita gagal jantung.
Penelitian ini tidak membedakan antara kopi berkafein dan tanpa kafein, tetapi kopi berkafein cenderung menjadi pilihan di kedua negara Eropa utara tersebut.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat melindungi terhadap beberapa penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, kanker hati dan sirosis hati, bahkan mungkin meningkatkan performa saat berolahraga.
Sementara ahli kesehatan masih memperingatkan supaya wanita hamil tidak mengonsumsi kopi karena mereka cenderung mengalami kesulitan dalam mengendalikan tekanan darah, gula darah, atau palpitasi (denyut jantung tidak teratur).
Peneliti mengaku tidak sepenuhnya memahami bagaimana kopi memiliki efek perlindungan terhadap jantung. Mostofsky mengatakan, orang yang secara teratur minum kopi biasanya mengembangkan toleransi terhadap kafein kopi, yang berarti mereka cenderung tidak merasakan dampaknya. Hal itu dapat menempatkan mereka pada penurunan risiko tekanan darah tinggi. Selain itu, antioksidan dalam kopi dipercaya dapat melindungi sel dari kerusakan.
Meski begitu tidak semua pakar kesehatan setuju dengan hasil penelitian itu. "Bukti tidak cukup kuat untuk merekomendasikan bahwa orang harus minum kopi untuk melindungi diri mereka," kata Dr Arthur Klatsky dari Kaiser Permanente Medical Center di Oakland, California, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Klatsky, yang telah melakukan penelitian terkait hubungan antara irama jantung dan kopi, mengatakan, minum kopi merupakan faktor gaya hidup. "Mungkin orang yang minum kopi cenderung berolahraga lebih banyak atau memiliki pola makan lebih baik," katanya.
Akan tetapi, kata dia, "orang tidak perlu merasa harus menghindari kopi jika mereka berisiko untuk gagal jantung."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.