Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Efek Obat Pelangsing Ozempic pada Jantung

Kompas.com - 26/11/2024, 19:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Obat pelangsing seperti Ozempic dan Wegovy saat ini sangat populer sebagai senjata baru untuk menurunkan berat badan. Dalam jangka pendek obat ini juga menunjukkan beragam manfaat, mulai dari memperbaiki metabolisme, mengurangi sakit, dan juga kesehatan kognitif.

Meski hal tersebut adalah tanda awal yang menjanjikan, tapi penting untuk diingat bahwa efek jangka panjang dari obat jenis agonis reseptor glukagon-like peptide 1 (GLP-1) seperti Ozempic dan Wegovy tersebut belum banyak terungkap.

Belum lama ini sejumlah peneliti telah menyuarakan kekhawatiran akan obat penurun berat badan baru seperti GLP-1, tak hanya menyebabkan hilangnya lemak tubuh namun juga massa otot. Namun belum ada cukup data untuk memastikannya.

Yang terbaru, peneliti dari Universitas Alberta, Kanada, menyebutkan bahwa penurunan massa otot itu terjadi di jantung. Otot jantung sangatlah penting karena berfungsi memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Penelitian terhadap dampak agonis GLP-1 dilakukan dengan cara memberikan semaglutide – bahan aktif dalam Ozempic – kepada tikus kurus dan gemuk tanpa diabetes atau disfungsi jantung, selama 21 hari.

Baca juga: Mengenal Ozempic, Obat Diabetes yang Berubah Jadi Pelangsing Populer

Tikus yang obesitas kehilangan sekitar 30 persen bobot tubuhnya dan 65 persen massa lemaknya dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi obat.

Pada tikus kurus yang diberi semaglutide, peneliti menemukan penurunan 8 persen pada otot rangka dalam tiga minggu.

Pada tikus-tikus yang diberi semaglutide, memang tidak ada perubahan dalam fungsi jantung atau ketebalan dinding jantung. Namun, pada kedua kelompok itu terjadi penurunan massa jantung secara umum dan juga sel-sel otot jantung.

"Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa pengurangan ukuran jantung yang disebabkan oleh semaglutide terjadi, terlepas dari penurunan berat badan," tulis peneliti.

Untuk meneliti lebih dalam, tim yang dipimpin oleh ilmuwan Matthew Martens, menggunakan sel manusia. Di laboratorium, ketika sel otot jantung manusia diberikan semaglutide, terjadi penurunan ukuran secara signifikan.

Dengan hasil tersebut, muncul spekulasi bahwa semaglutide bisa menyebabkan penyusutan jantung dan atropi. Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah penyusutan itu sebuah hal yang negatif. Pada sebagian kasus, hal ini justru dapat menguntungkan.

Jika temuan ini diterapkan pada manusia hidup, maka itu berarti orang dengan penyakit kardiovaskular atau atrofi otot dapat berbahaya jika menggunakan semaglutide atau obat serupa.

Baca juga: Apa yang Membuat Berat Badan Susah Turun? Berikut 10 Daftarnya…

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau