Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2012, 09:09 WIB

KOMPAS.com - Anak-anak yang bahagia akan tumbuh menjadi anak yang mampu menjalani hidupnya dengan percaya diri. Untuk membentuk anak yang bahagia, pastikan kebutuhan fisik dan psikisnya terpenuhi, termasuk perhatian dari orangtuanya. Anak-anak yang kurang diperhatikan oleh orangtua mereka akan merasa tidak bahagia dan cenderung menjadi materialistis.

Karena jarang ditemani oleh orangtuanya, biasanya anak akan lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi. Padahal, anak bisa menjadi materialis terlebih bila keseharian mereka akrab dengan televisi. Iklan-iklan produk di televisi dinilai mengajarkan kepada anak-anak bahwa memiliki suatu barang adalah cara termudah untuk meningkatkan kebahagiaan.

Sebuah riset menjelaskan, anak-anak yang cenderung materialis percaya bahwa lewat benda dan produk-produklah kebahagiaan dan kesuksesan bisa diraih. "Iklan di televisi adalah penghasut. Anak-anak yang kurang puas dalam kehidupan mereka berubah menjadi meterialistis dari waktu ke waktu," kata Suzanna Opree, pimpinan riset.

Baca juga: PSSI Soroti Drawing Liga 4 yang Viral, Erick Thohir: Tidak Profesional dan Harus Diulang

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Jurusan Komunikasi Universitas Amsterdam menemukan data signifikan.  Sebanyak 466 anak-anak sebagai responden berpartisipasi pada survei online yang dimulai pada bulan Oktober 2006 dan Oktober 2007.

Dalam survei, anak-anak diminta menanggapi ukuran materialisme, misalnya seberapa ingin mereka terhadap barang-barang atau produk yang dimiliki anak lainnya. Ukuran kebahagiaan anak-anak juga dinilai, mulai dari kehidupannya, rumah, orang tua, teman, sekolah, dan diri mereka sendiri.

Terkait iklan di televisi, anak-anak ini diminta menjawab seberapa sering mereka menonton televisi, dimana banyak produk iklan tampil dalam acara anak-anak. Kata para peneliti, anak-anak umumnya mudah tertarik karena bombardir iklan di televisi.

Baca juga: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi

"Jumlah anak menonton televisi bervariasi jumlahnya. Di Inggris berdasar penelitian tahun 2007 ada 10.000. Di Amerika menurus studi tahun 2001 ada 40.000 anak," kata Opree.

Ia mengatakan ini bukanlah kasus ketidakpuasan akan acara televisi untuk anak-anak. Tetapi, anak-anak yang tidak bahagia hidupnya akan sangat rentan terhadap iklan dan mempengaruhi hidupnya ketika dewasa.

Peneliti menyarankan orangtua agar berfokus menciptakan sumber-sumber kebahagiaan bagi anaknya. Hal tersebut bisa diciptakan lewat cinta, persahabatan, permainan, dan sikap tidak materialis. Tentu saja orangtua harus memberi contoh dan tindakan nyata karena anak belajar dari Anda, orangtuanya.

Baca juga: Hasil Grup D Piala Asia U17, Korea Utara Jadi Lawan Timnas Indonesia

Marta Flaum, seorang psikolog anak di Chappaqua, New York, menilai penelitian ini sangat baik karena mengajarkan anak menjadi konsumen yang bijaksana dan kritis. Masalahnya, akan sangat terlambat ketika hal ini diterapkan untuk anak usia 8 - 10 tahun.

"Rasanya terlambat menyuruh mereka mematikan televisi dan mengganti dengan aktivitas lain," ujarnya.

Cara mengatasi paling dini, ujar Flaum, dimulai ketika anak masih balita. Penanaman ini diajarkan lewat kebiasaan membantu orang lain dalam keluarga. Anak-anak kecil mungkin belum tahu apa manfaatnya dari membantu orang lain. Tapi, dengan cara ini mereka bisa menghabiskan waktu bersama orang tua dan ketika dewasa bisa terbangun rasa percaya diri dan kontrol yang baik. Intervensi dini ini bisa mencegah siklus ketidakbahagiaan anak-anak.

Opree mengatakan, timnya memang belum menemukan efek panjang dari pengaruh iklan di televisi terhadap sifat materialis anak-anak setelah satu tahun. Namun, besar kemungkinan materialisme pada anak-anak menyebabkan ketidakpuasan hidup di kemudian hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Benarkah Asam Urat adalah Gejala Gagal Ginjal? Ini Jawaban Dokter

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Belajar dari Meriam Bellina, Kenali Gejala Serangan Jantung

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

4 Negara dengan Nilai Tukar Rupiah Tinggi, agar Bisa Liburan Murah ke Luar Negeri

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Penyanyi Titiek Puspa Meninggal Dunia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Bloomberg: Orang-orang Kaya Indonesia Pindahkan Ratusan Juta Dollar AS ke Luar Negeri

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Jadwal Timnas U17 Indonesia Vs Afghanistan, Misi Sapu Bersih Garuda Asia

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Pernyataan Hasto Kristiyanto Usai Eksepsinya Ditolak Hakim
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau