Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2012, 08:45 WIB

Hipotesis yang ditawarkan adalah, tidak seperti bagian lain di jantung, bagian puncak jantung tidak memiliki tiga lapisan (endokardium, miokardium, dan epikardium) sehingga lebih tipis dan kurang elastis.

Keadaan ini memudahkan penderita mengalami iskemia karena sirkulasi darah pembuluh koroner relatif berkurang dan lebih peka terhadap stimulasi adrenergis. Hal ini diduga berperan terhadap peningkatan sensitivitas bagian puncak terhadap peningkatan kadar hormon adrenalin dan noradrenalin.

Komplikasi

Meski sebagian besar penderita penyakit ini dapat pulih seperti sediakala, komplikasi yang mematikan dapat terjadi. Komplikasi berat yang dilaporkan adalah bengkak pada paru, kelainan irama jantung ganas, shock kardiogenik, disfungsi katup mitral, pembentukan bekuan darah, stroke, hingga kematian. Dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar pasien dapat diselamatkan dan pulih seperti sediakala.

Sindroma patah hati perlu diwaspadai. Sering kali para anggota keluarga mengabaikan keluhan penderita kelainan ini karena menganggap hanya respons psikologis wajar akibat kehilangan pasangan hidup atau orang yang amat dikasihi.

Penanganan yang tidak tepat dan cepat dapat mengantar penderita pada masalah yang lebih serius dan terkadang fatal.

Bambang Budiono Kepala Heart and Vascular Center RS Awal Bros Makassar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau