Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2012, 18:46 WIB

KOMPAS.com - Niat baik untuk memberikan dukungan kepada ibu menyusui tidak cukup tanpa menunjukkan sikap dengan cara tepat sesuai kebutuhan. Bisa saja dukungan yang dikira sudah cukup bagi ayah, ternyata tidak sesuai kebutuhan ibu.

Memahami bahwa kebutuhan setiap ibu menyusui bisa berbeda, komunitas online Ayah ASI Jakarta, berkomunikasi lewat Twitter dengan bahasa laki-laki yang serba gamblang, untuk memberikan dukungan terbaik.

Media sosial menjadi cara para ayah untuk berbagi informasi dan pengetahuan seputar ibu menyusui. Dengan harapan, sejumlah informasi memiliki kesesuaian dengan kebutuhannya di rumah. Karena bisa jadi, ada pasangan lain yang mengalami masalah sama sepertinya, dan ia mendapatkan pencerahan dari perputaran informasi melalui jejaring sosial.

Fauzi Lesmana, ayah dua anak salah satu administrator komunitas online Ayah ASI Jakarta, mengatakan setiap keluarga memiliki masalah unik dan berbeda satu dengan lainnya. Menurutnya setiap ibu menyusui punya kebutuhan yang tak selalu sama. Dengan mencari informasi tepat yang sesuai dengan kebutuhan, akan memberikan solusi bagi pasangan untuk memberikan nutrisi terbaik bagi buah hati.

Berbagai macam informasi pun mengalir di komunitas online yang Ayah ASI Jakarta ini. Dan setiap ayah bisa menyaring juga menyeleksi informasi mana yang memang dibutuhkannya. Dari berbagai informasi, komunitas Ayah ASI Jakarta menilai informasi seputar mitos fakta tentang ASI menjadi topik pembicaraan terhangat. Selain juga pengetahuan tentang ASI untuk bayi baru lahir, termasuk masalah ASI belum keluar pascabersalin.

Meski begitu, topik paling populer bukan satu-satunya ukuran. Bentuk dukungan ayah terhadap ibu menyusui tak semata berbagi informasi, namun juga saling mengajak para ayah untuk menunjukkan sikap peduli atas kesadaran pribadi.

Bentuk dukungan para ayah dan diharapkan bisa menginspirasi pada akhirnya pun lebih beragam. Beristrikan seorang ibu rumah tangga, Fauzi menyadari bahwa meski tinggal di rumah pekerjaan istrinya lebih berat dan tanpa jam kerja yang pasti, dibandingkan ibu bekerja.

"Agar istri bisa beristirahat dari pekerjaan rumah tangga yang tidak ada batas waktunya, setiap kali pulang kantor, tugas pengasuhan anak saya yang ambil alih," jelas Fauzi.

Rupanya, sikap seperti ini tak hanya dialami Fauzi. Pembagian tugas pengasuhan, untuk mendukung ibu menyusui agar lebih banyak punya waktu istirahat, menjadi perhatian para ayah anggota komunitas online ini. Gamma Quieto, salah satu pengelola akun Twitter Ayah ASI Jakarta mengamini. Pembagian tugas menjadi isu penting yang perlu disebarluaskan di kalangan ayah.

Terlebih, Gamma beristrikan perempuan bekerja. Tak mudah bagi ibu bekerja untuk membagi waktunya menyusui, mengasuh bayi, menyelesaikan pekerjaan kantor, dan kembali ke rumah dengan setumpukan tugas dalam menjalankan perannya sebagai orangtua. Mengambil alih peran pengasuhan anak, menjadi bentuk dukungan yang juga dilakukan Gamma terhadap istrinya.

Banyak cara yang bisa ayah lakukan mendukung ibu menyusui. Fauzi mencontohkan, memberikan pijatan lembut saat ibu terbangun tengah malam untuk menyusui dapat menjadi bentuk dukungan dan perhatian. Bangun malam menemani ibu menyusui menjadi bentuk dukungan wajib bagi para ayah ASI.

"Waktu tidur memang terganggu tapi happy," jelas Fauzi.

Apresiasi terhadap istri ketika mendapati ASI perah tak sesuai harapan (tak banyak ASI yang berhasil diperah), juga menjadi bentuk dukungan lain yang bisa dilakukan ayah ASI. Caranya, berikan respons positif kepada ibu menyusui ketika hasil ASI perah tak sesuai harapan.

Gamma menambahkan, bentuk perhatian lain yang juga bisa diberikan  ayah ASI adalah memberikan me time pada ibu menyusui.

"Ibu menyusui juga perlu waktu untuk memanjakan dirinya, bersenang-senang, menikmati me time sebagai caranya untuk beristirahat. Memahami bahwa ibu menyusui butuh me time, dan memberikan kesempatan kepadanya untuk bersenang-senang, juga menjadi bentuk dukungan," tuturnya.

Apa pun kebutuhan ibu menyusui, jika kesadaran muncul dari dalam diri ayah ASI ditambah kejelian terhadap kondisi ibu, akan menghasilkan bentuk dukungan tepat. Lama kelamaan, empati pun semakin terlatih, dan ayah ASI mampu memberikan dukungan lebih baik lagi terhadap ibu menyusui.

Bagaimana dengan Anda dan suami? Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan suami Anda, ketika Anda menyusui dan dampaknya terhadap diri Anda, juga hubungan berpasangan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau