KOMPAS.com - Seorang wanita di Amerika Serikat yang mengalami kelainan seksual nekad bunuh diri akibat depresi yang dialaminya. Gretchen Molannen (39) ditemukan di kamarnya dalam keadaan sudah meninggal dunia. Perempuan asal Spring Hill Florida ini sebelumnya pernah berulangkali melakukan upaya bunuh diri akibat suatu kelainan yang memaksanya sering melakukan masturbasi.
Molannen dalam sehari dapat melakukan masturbasi berkali-kali dan mengalami orgasme sekitar 8 kali dalam sehari. Bahkan Molannen dikabarkan dapat melakukan 50 kali masturbasi dalam sehari.
Molannen sebenarnya menderita suatu penyakit langka yang dinamakan persistent genital arousal disorder yang menyebabkan ia harus menerima rangsangan fisik, namun tidak dengan rangsangan psikis.
Oleh karenanya, Molannen melakukan masturbasi untuk meringankan penyakit yang dideritanya. Namun hal ini justru membuatnya depresi dan mencoba melakukan bunuh diri. Sebelum kematiannya, Molannen sempat mencoba bunuh diri beberapa kali, sampai akhirnya ia meninggal karena keracunan karbon monoksida.
Sampai saat ini, para ahli medis belum memahami sepenuhnya tentang gangguan yang dialami wanita ini. Mereka hanya mengatakan gangguan ini tidak dikontrol oleh bagian manapun di otak sehingga sulit untuk diobati.
Meskipun sering melakukan masturbasi, namun Molannen tidak tertarik untuk melakukan hubungan seks. Hal ini dikarenakan ia sudah sakit parah karena dampak terlalu sering melakukan masturbasi. Dia didiagnosis menderita interstitial cystitis, atau peradangan kandung kemih dinding, dan uretritis, peradangan uretra.
Seorang dokter mengatakan bahwa kondisi ini telah menyebabkan sindrom carpal tunnel di tangannya, sedangkan dokter lain mengatakan bahwa dia memiliki gangguan obsesif kompulsif. Molannen pernah mencoba pengobatan untuk penyakit yang dideritanya, antara lain dengan hipnoterapi dan obat oral, namun tidak membuahkan hasil. Sampai akhirnya ia tidak lagi memiliki biaya untuk pengobatan.
Dokter mengatakan bahwa pengobatan tidak tepat untuk mengatasi gangguan ini, Barry Komisaruk dari Rutgers University di New Jersey percaya bahwa masalah bagi beberapa wanita mungkin terletak pada kista Tarlov, benjolan berisi cairan yang melekat pada tulang belakang di mana ia bertemu dengan saraf-saraf genital.
Dokter lain, Irwin Goldstein dari Alvarado Medical Center di California mengatakan bahwa alat pacu jantung dapat membantu mengontrol gairah. Namun biaya untuk menggunakan alat pacu jantung terbilang mahal yaitu sekitar 68.000 dollar AS, sehingga tidak mampu dijangkau Molannen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.