TANYA :
Dok, sekitar 2 bulan lalu saya mengalami pusing yang amat sangat. Ternyata, itu pengaruh dari gigi saya yang berlubang. Saat itu, pada gigi berlubang saya terdapat daging tumbuh/tertutup daging (maaf saya lupa apa namanya), sehingga menimbulkan pembengkakan. Pada pertemuan pertama, gigi saya dikikis sedikit agar ada oksigen masuk untuk mengurangi pembengkakan plus dikasih antibiotik dan obat pereda nyeri. Pada pertemuan kedua, saya memutuskan untuk cabut gigi. Saat itu gigi saya sudah tidak terasa sakit namun masih bengkak sedikit sebesar kutil, namun dokter mengatakan sudah boleh untuk dicabut. Nah, pasca cabut gigi memang rasa sakit dan pusing yang saya derita sebelumnya hilang. Namun, selang 2 minggu, rasa sakit seperti sebelumnya datang lagi sampai saat ini. Saya belum sempat kembali konsultasi dengan dokter yang bersangkutan. Mohon penjelasannya, apakah saat saya cabut gigi dengan kondisi di atas mempengaruhi saraf saya?
(Erna, 29 th, Cikampek)
JAWAB :
Erna yang baik,
Jika setelah pencabutan gigi, anda masih merasakan sakit, mungkin saja anda menderita alveolar osteitis atau dry socket. Namun, kondisi tersebut tidak berhubungan dengan kondisi gigi anda pada saat sebelum dicabut.
Alveolar osteitis atau dry socket adalah sebuah komplikasi penyembuhan luka paska pencabutan gigi. Kondisi dry socket menunjukkan lubang bekas pencabutan gigi yang mengering karena tidak ada bekuan darah yang dihasilkan, sehingga tulang rahangnya terekspos.
Pada kondisi normal, bekuan darah diperlukan untuk menghentikan perdarahan paska pencabutan gigi dan berfungsi untuk membentuk jaringan yang baru untuk menutup luka bekas pencabutan.
Lubang bekas pencabutan gigi yang masih terbuka tersebut, dapat terinfeksi akibat bakteri di dalam ludah yang bercampur dengan makanan yang masuk ke dalam lubang.
Gejala yang dialami pada kondisi ini yaitu pasien merasakan sakit yang hebat dan menyebar, serta bau yang tidak sedap. Penyebab utama terjadinya dry socket adalah trauma yang diterima pada saat prosedur pencabutan gigi. Semakin banyak trauma yang diterima, semakin besar risiko terjadinya dry socket.
Terdapat juga beberapa hal yang dapat memicu terjadinya dry socket, antara lain: pasien yang memiliki kebiasaan merokok, tingkat kebersihan rongga mulut yang buruk, dan pasien wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi.
Sebaiknya saat ini anda segera kembali kepada Dokter Gigi, untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat.
Demikian Erna, semoga informasinya membantu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.