Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/04/2013, 16:41 WIB
EditorAsep Candra

KOMPAS.com - Apabila anak Anda perlu menerima pengobatan untuk permasalahan gigi dan mulut, ada baiknya untuk tidak menggunakan bius. Sebuah studi teranyar mengatakan, pemberian bius lokal pada anak akan menghambat perkembangan gigi geraham paling belakang atau disebut juga dengan "wisdom teeth"

Studi ini melibatkan 220 anak yang melakukan pengobatan gigi di Tufts University School of Dental Medicine. Mereka berusia antara 2 hingga 6 tahun. Setelah tiga tahun atau lebih, mereka melakukan pemeriksaan dengan sinar X.

Para peneliti menemukan, mereka yang menerima bius saat pengobatan pada rahang bawah, empat kali lebih mungkin untuk mengalami pertumbuhan tunas wisdom teeth yang tertunda daripada pada mereka yang tidak menerima bius.

"Peristiwa hilangnya tunas wisdom teeth lebih tinggi secara signifikan pada mereka yang menerima bius," ujar penulis studi Anthony Silvestri, profesor klinis di departemen Prostodontik dan Bedah Mulut.

Normalnya, tunas wisdom teeth mulai dikembangkan pada empat pojok gusi pada usia 2-6 tahun, dan mulai tampak ke permukaan gusi di usia remaja atau awal usia dewasa.

Permasalahan yang sering timbul adalah wisdom teeth seringkali tidak tumbuh seperti yang seharusnya. Sebanyak 9 dari 10 orang mengalami permasalahan ini. Padahal, menurut American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons, pertumbuhan wisdom teeth yang tidak benar dapat menimbulkan rasa sakit dan infeksi. Maka banyak dokter gigi menyarankan untuk melakukan pencabutan wisdom teeth.

Silvestri mengatakan, temuan ini diharapkan untuk menjadi awalan dari penelitian yang lebih besar lagi untuk memberikan pengertian yang lebih baik lagi tentang wisdom teeth.

"Dokter gigi melakukan bius lokal pada anak selama hampir 100 tahun terakhir tanpa mengetahui hal tersebut mungkin dapat menghambat pertumbuhan wisdom teeth," simpulnya.

Meski demikian, studi yang dimuat dalam Journal of the American Dental Association ini belum mampu menunjukkan hubungan sebab-akibat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+