Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebabnya Diet Rendah Karbohidrat Jarang Berhasil

Kompas.com - 30/04/2013, 09:12 WIB

KOMPAS.com - Hasil cepat dengan usaha minimal. Setidaknya itulah motto orang-orang yang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan mereka. Akhirnya, banyak yang menempuh cara instan untuk mewujudkannya, salah satunya dengan melakoni diet rendah karbohidrat secara ekstrem.

Apa yang lebih buruk dari penderitaan yang Anda alami melalui diet ketat yang membuat Anda kelaparan dalam rangka menurunkan berat badan? Bahkan penderitaan Anda belum berhenti di situ. Setelah berhasil menurunkan berat badan, tak berapa lama kemudian berat badan Anda akan naik kembali.

Itulah yang terjadi pada 95% dari pelaku diet yang mengurangi asupan karbohidrat mereka secara besar-besaran. Menurut Tufts-New England Medical Center, 21% dari orang yang diet rendah karbohidrat akan gagal dan berhenti berdiet dalam dua bulan pertama.

Dan hampir setiap orang yang disurvei mengalami kenaikan berat badan kembali setelah mereka mengikuti diet dengan pembatasan karbohidrat yang sangat ketat.

Mengapa diet rendah karbohidrat jarang berhasil?

Ada beberapa alasan mengapa diet rendah karbohidrat tidak membawa hasil yang signifikan. Yang pertama adalah bahwa karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh. Jika tubuh kekurangan karbohidrat maka metabolisme akan melambat. Padahal untuk memaksimalkan pembakaran lemak, metabolisme tubuh harus ditingkatkan.

Alasan kedua adalah, diet rendah karbohidrat dapat memicu lapar berkepanjangan. Jika rasa lapar ini tidak tertahankan maka Anda akan menyantap porsi makan yang lebih besar sehingga berat badan kembali naik.

Parahnya lagi, jika tubuh kehabisan bahan bakar dari karbohidrat maka tubuh akan mengambilnya dari otot Anda. Di sinilah kemudian terjadi proses katabolisme otot atau penyusutan otot digunakan sebagai pengganti bahan bakar utama yang telah habis.

Bagaimana mengatasinya?

Karbohidrat adalah sumber kalori utama. Untuk menurunkan berat badan, asupan kalori memang harus lebih kecil daripada kalori yang dipakai. Namun, bukan berarti Anda tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjamin keberhasilan diet dan menurunkan berat badan dengan cara yang sehat.

Pertama, pastikan bahwa tubuh Anda mendapatkan asupan karbohidrat yang cukup. Apapun metode diet yang Anda lakukan, sertakan makanan berkarbohidrat dalam menu makan Anda. Tubuh masih memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi utama.
Konsumsilah sumber karbohidrat sehat seperti, nasi merah, sereal, dan oatmeal yang menyediakan nutrisi lebih lengkap dari nasi putih biasa.

Sertakan pula makanan kaya protein dalam diet anda untuk membantu mempertahankan massa otot, memperbaiki metabolisme dan fungsi tubuh. Diet tinggi protein dan serat adalah cara yang sangat nyaman untuk membuat Anda kenyang lebih lama dan efektif untuk membantu menurunkan berat badan.

Tambahkan Latihan beban dan kardio di tengah rutinitas Anda untuk memaksimalkan pembakaran lemak dan meningkatkan laju metabolisme tubuh.

Jadikan rutinitas diet Anda sebagai aktivitas sehat yang menyenangkan, bukan sebagai beban yang malah menurunkan kualitas hidup Anda untuk mencapai tubuh ideal. Well, have a nice diet. (dan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau