Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2013, 17:23 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com-
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman. Gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus masih ampuh menyebarkan virus penyebab penyakit ini. Namun, penyakit demam berdarah bukannya tak mungkin dihindari.

Wakil Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Husein Habsyi, SKM. MHComm menyatakan, dalam mencegah gigitan nyamuk penyebab DBD adalah beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan. " Yang penting ketahui (waktu) saat menggigit, morfologi hidup, dan selalu jaga kebersihan," katanya.

Nyamuk DBD, kata Husein, hanya menggigit pada waktu tertentu. "Jam kerja" nyamuk adalah pagi hari pukul 9-10, dan sore menjelang maghrib. Selebihnya, nyamuk cenderung berdiam di sarang. Oleh karena itu, Husein menyarankan pemakaian anti nyamuk, khususnya pada mereka yang berada di kawasan yang berisiko. Terutama pada musim pancaroba saat larva nyamuk menjadi dewasa.

Sekolah dan kawasan pemukiman, menurut Husein, menjadi salah satu tempat yang berpotensi menularkan DBD. Hal ini dikarenakan banyaknya air bersih tergenang, yang ideal untuk sarang nyamuk.

Selain mengetahui kebiasaan, beberapa tips lain juga dibutuhkan menghadapi nyamuk DBD. "Tips ini terutama bagi ibu, yang ingin keluarganya bebas DBD," kata Husein.

1. Sesering mungkin kuras bak mandi

Bak mandi yang menampung air bersih, menjadi tempat favorit nyamuk berkembang biak. Bak mandi berukuran kecil atau besar, sangat disukai nyamuk. Apalagi air di bak biasanya bersih, karena digunakan untuk keperluan sehari-hari. "Sebaiknya sesering mungkin dibersihkan. Apalagi jika dasar bak mandi berwarna gelap, sehingga tidak terlihat jentiknya," ujar Husein.

2. Minimalkan wadah yang bisa menampung air

Husein menyarankan para ibu kerap memeriksa tatakan pot dan dispenser. Kedua tempat tersebut menjadi potensi sarang nyamuk. "Terutama untuk tatakan dispenser, karena sering lengah. Bukan hal asing kalau ditemukan jentik di tatakan dispenser," kata Husein

3. Jangan menggantung pakaian

Banyaknya pakaian yang digantung, menjadi tempat tinggal yang "nyaman" bagi nyamuk. Husein menyarankan ibu, melipat dan memasukkan baju yang masih akan dipakai ke dalam lemari.

"Meskipun belum aman 100 persen. Paling tidak langkah ini akan mengurangi lokasi bersarangnya nyamuk," kata Husein.

Ibu juga diminta waspada bila ditemukan 3 orang mengalami demam dalam waktu bersamaan, dengan jarak rumah 100 meter. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan ketiga penderita terserang virus DBD. "Segera bawa ke rumah sakit dan periksa darah. Bila benar DB bisa segera ditangani," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau