Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2013, 08:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Perusahaan bisa menghemat pengeluaran dengan mendukung program ASI eksklusif pada karyawatinya. Hal ini dikarenakan pemberian ASI dapat menyehatkan anak sekaligus ibu yang menyusui. Maka secara umum perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menanggung karyawati serta anaknya pergi berobat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan asuransi di Amerika Serikat menunjukkan, setiap karyawati yang menyusui dapat menghemat pengeluaran perusahaannya hingga ratusan dollar. Penelitian tersebut melibatkan 343 karyawati selama dua tahun. Hasilnya untuk setiap karyawati, perusahaan menghemat 700 dollar AS untuk pembiayaan kesehatan, dan 174 dollar AS untuk kerugian absennya karwayati.

Selain itu, karena kesehatan karyawati dan anaknya baik, maka produktivitas ibu menyusui pun lebih baik dan menambah manfaat bagi perusahaan. Data dari UNICEF menunjukkan karyawati yang memberikan susu formula pada bayinya, tiga kali lebih sering tidak masuk karena harus mengurus anaknya yang sakit dibandingkan karyawati yang menyusui.

Sri Sukoco dari UNICEF memaparkan, jumlah karyawati yang cuti lantaran harus mengurus anaknya yang sakit, yaitu sebanyak 25 persen bagi ibu menyusui, dan 75 persen bagi ibu yang memberikan susu formula.

"Perbedaan kualitas kesehatan keduanya cukup signifikan," ungkap Ninik, sapaannya, dalam edukasi laktasi karyawati BCA di Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Di samping itu, lanjut Ninik, perusahaan yang mendukung ASI kemungkinan besar tidak akan kehilangan karyawan-karyawan andalannya seusai cuti melahirkan. Data dari UNICEF menunjukkan, sebanyak 94,2 persen karyawati kembali bekerja seusai cuti melahirkan apabila perusahaan tempatnya bekerja mendukung ASI. Sementara data nasional di AS hanya menunjukkan angka 56 persen.

Ninik menuturkan, syarat sebuah perusahaan mendukung ASI, yaitu dengan memberikan ruang menyusui yang memiliki tempat duduk yang nyaman, wastafel, lemari pendingin, dan pintu yang dapat dikunci.

Selain itu, lanjut Ninik, edukasi, jadwal kerja yang lebih fleksibel seperti diberikan waktu 2 kali 20 menit untuk pergi ke ruang menyusui di sela-sela jam kerja, serta dukungan dari atasan dan rekan kerja juga dibutuhkan oleh karyawati menyusui. Dengan memenuhi hal-hal tersebut, maka perusahaan sudah dapat dikatakan mendukung program ASI eksklusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau