Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2013, 07:57 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber LiveStrong

Kompas.com - Kurangnya informasi mengenai menstruasi membuat banyak mitos yang lekat dengan siklus bulanan wanita ini. Salah satunya mengenai olahraga untuk mengurangi perdarahan saat haid.

Meski belum ada penelitian yang membuktikan mitos tersebut, tetapi berolahraga saat sedang haid memang berpengaruh pada reaksi tubuh terhadap perubahan hormonal.

Dikombinasikan dengan pola makan yang sehat, olahraga akan meningkatkan sistem imun tubuh, menguatkan otot, dan mengurangi risiko perdarahan berlebihan saat haid.

Istilah medis untuk perdarahan yang banyak saat haid adalah menorrhagia. Banyak wanita yang merasa mereka mengalami perdarahan cukup banyak, padahal sebenarnya tidak. Kondisi tidak normal terjadi jika seorang wanita harus mengganti pembalut setiap jam atau kurang dari itu.

Dokter menggunakan beberapa istilah untuk menjelaskan perdarahan berlebihan saat haid. Menorrhagia berarti, perdarahan banyak atau lebih dari 80 ml darah selama lebih dari 7 hari.

Metrorrhagia menunjukkan perdarahan yang tidak teratur dengan jumlah bervariasi, sedangkan Menometrorrhagia merujuk pada kondisi perdarahan berlebih dalam jangka waktu lama dan terjadi sesekali.

Berikut beberapa kondisi yang mengakibatkan pendarahan hebat saat menstruasi, dan apakah olahraga rutin mampu mengatasinya

1. Polip pada leher rahim

Jika penyebab pendarahan adalah polip pada leher rahim, olahraga  tidak akan menguranginya. Polip adalah infeksi pada rongga organ yang berbentuk benjolan lunak. Polip pada leher rahim berukuran kecil, pertumbuhannya di sepanjang 'kanal' leher rahim menyebabkan pendarahan tidak normal ketika menstruasi.

Tidak jelas kenapa bisa ada polip ini pada tubuh wanita. Peneliti menduga mungkin wanita mengalami infeksi atau pengaruh kenaikan tingkat esterogen. Pembuluh darah yang padat di antara leher rahim bisa menjadi sebab lain tumbuhnya polip. Operasi biasanya menjadi opsi untuk menghilangkan polip dan mengurangi pendarahan.

2. Tumor jinak

Uterine fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim. Kebanyakan penyakit ini terjadi pada usia 30an dan 40an. Pendarahan akibat tumor tidak akan berkurang karena rajinnya berolahraga.
 
Tumor akan terus menyebabkan pendarahan sampai dilakukannya pengobatan. Selain operasi, pengobatan juga bisa diberikan dengan pil kontrasepsi untuk mengatur kadar estrogen. Saat memasuki masa menopasue biasanya tumor akan mengecil dan menghilang.

3. Olahraga berlebihan

Bila olahraga teratur bisa membantu mengurangi pendarahan, olahraga terlalu berat justru membuat periode menstruasi dan perdarahan tidak normal. Kondisi ini merupakan akibat ketidakseimbangan hormon dan kehilangan berat badan.

Meski begitu, latihan dalam porsi cukup beberapa kali  seminggu bisa mengurangi gejala mengganggu sebelum menstruasi seperti kram atau pusing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau