Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2013, 15:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Manisnya minuman bersoda mungkin tidak selalu berdampak manis juga. Selain bisa berakibat pada penambahan berat badan, sebuah studi baru menemukan, minuman ini juga memiliki dampak buruk bagi jantung.

Studi tersebut dilatarbelakangi sebuah kasus yang menimpa seorang wanita berusia 31 tahun asal Monaco. Dia dilarikan ke rumah sakit karena menderita detak jantung yang tidak teratur dan pingsan. Belakangan baru diketahui, wanita itu hanya meminum minuman bersoda sejak usia 16 tahun. Dia bisa meminum 2 liter minuman bersoda setiap hari.

Para peneliti kemudian menganalisis kasus "peminum" soda lainnya dan menemukan kebiasaan tersebut dapat memicu rusaknya fungsi jantung, detak jantung tidak teratur, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Menurut para peneliti, minum terlalu banyak minuman bersoda dapat menurunkan kadar potasium dalam tubuh. Sirup jagung tinggi fruktosa dan kafein yang merupakan bahan baku minuman bersoda memicu berkemih atau diuretik. Akibatnya, konsumsi minuman soda yang berlebihan dapat memicu hilangnya sebagian besar potasium dari tubuh.

"Konsumsi kafein juga dapat mengganggu kerja ginjal," ujar penulis studi Nadir Saoudi, Ketua Divisi Kardiologi dari Princesse Grace Medical Centre, Monaco.

Lantaran potasium membantu menjaga detak jantung tetap teratur, kekurangan potasium dapat menyebabkan ketidakteraturan detak jantung.

Saoudi mengatakan, kadar potasium yang rendah juga dapat merusak otot. Sekali otot rusak, komponen di dalam otot akan keluar dari jaringan dan terbawa aliran darah. Hal ini akan merusak keseimbangan elektrolit tubuh dan memicu gangguan jantung yang lebih berat.

"Selain itu, minuman bersoda juga dapat memicu kegemukan, yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung," ujarnya.

Meskipun belum ditentukan rekomendasi minuman bersoda yang boleh diminum per hari, para peneliti menyarankan agar minum minuman bersoda tidak lebih dari 473 mililiter per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com