Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2013, 15:02 WIB
dr. Felix Chikita Fredy

Penulis

Sumber Kompasiana

Bila memungkinkan, segera ambil kendaraan dan bawa penderita ke unit gawat darurat terdekat. Selama dalam perjalanan, hubungi unit gawat darurat yang dituju, beri tahukan bahwa Anda akan membawa penderita serangan jantung atau henti jantung, dan akan tiba dalam beberapa menit. Dengan demikian, dokter dan tenaga medis dapat mempersiapkan alat dan obat-obatan yang akan dibutuhkan.

Teknik pompa jantung dan napas buatan

Setelah mendapati ciri-ciri henti jantung dan memanggil pertolongan medis, Anda dapat melakukan pompa jantung seperti berikut:

1. Posisikan penderita hingga berbaring terlentang di atas landasan yang cukup keras, seperti lantai.

2. Posisi kepala sedikit menengadah karena dalam posisi ini, saluran napas terbuka lebar dan lurus.

3. Penolong berlutut di samping penderita.

4. Pompa pada dinding dada dilakukan dengan kedua telapak tangan yang saling bertumpu. Tidak semua telapak tangan menyentuh dinding dada, hanya bagian tumit telapak tangan saja yang menumpu pada dinding dada.

5. Selanjutnya posisi telapak tangan, siku, hingga bahu lurus. Hal ini agar tenaga yang dihasilkan besar, dan penolong tidak kelelahan.

6. Sumber tenaga untuk memompa adalah sendi bahu. Jadi, gerakan memompa bukan berasal dari tenaga lengan bawah ataupun lengan atas, tetapi dari gerakan naik-turunnya bahu.

7. Tumit tangan diletakkan di tulang tengah dada, di pertengahan setengah bawah tulang dada. Pada laki-laki, posisinya kira-kira sejajar puting susu, sedangkan pada perempuan sejajar lipatan kulit bawah payudara.

8. Pompa diberikan berirama dengan kecepatan 100 kali per menit.

9. Pompa diberikan dengan kekuatan yang menyebabkan dinding dada terdorong sejauh 5 sentimeter.

10. Setiap 2 menit, periksa kembali nadi penderita apakah sudah teraba atau belum.

11. Napas buatan boleh diberikan. Namun, sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa napas buatan tidak perlu dilakukan bila penolong adalah orang awam.

12. Pemompaan terus diberikan hingga bantuan medis datang. Bila penolong lelah, tindakan ini dapat digantikan oleh penolong lain.

13. Pemompaan dapat dihentikan bila petugas medis datang, penolong kelelahan dan tidak ada penolong lainnya, atau tindakan ini telah diberikan dalam waktu 20 menit tanpa ada perbaikan (penderita masih tidak sadar, napas, dan nadi tidak ada).

Manfaat pemberian pompa tersebut sebenarnya sama dengan fungsi jantung. Dorongan yang diberikan pada dinding dada akan mendorong tulang dada ke bawah. Di bawah tulang dada tersebut terdapat organ jantung sehingga tulang dada tersebut akan menekan jantung dan menyebabkan darah mengalir keluar dari jantung.

Ingat bahwa respons yang cepat terhadap pasien henti jantung, pemberian pompa dinding dada yang benar, cepat, dan dalam adalah kunci keberhasilan untuk "menghidupkan" kembali penderita henti jantung.

Semoga tulisan ini dapat menghasilkan kader-kader penyelamat nyawa di masyarakat kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com