Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2013, 17:26 WIB
|
EditorAsep Candra

 


KOMPAS.com -
Sinar laser memang memiliki banyak kegunaan, dari mulai sekedar ornamen penghias hingga terapi pengobatan. Di bidang pengobatan, laser lebih dulu dikenal untuk menyembuhkan kelainan kulit, memecah batu ginjal, operasi mata, tumor, dan lain-lain.

Kini para peneliti asal Chalmers University di Swedia dan Wroclaw University di Polandia mengembangkan terapi cahaya yang efektif dalam mengobati kondisi degenerasi saraf seperti Alzheimer dan Parkinson. Penemuan mereka ini bisa menjadi harapan baru bagi penyembuhan penyakit yang selama ini dikenal tak dapat disembuhkan.

Kondisi degenerasi saraf diketahui merupakan hasil dari akumulasi protein yang merugikan. Penumpukan protein tersebut menyebabkan sel-sel saraf mati, dan memicu gejala yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer ataupun Parkinson.

Studi baru yang dipublikasi dalam jurnal Nature Photonics berusaha untuk menentukan apakah terapi berbasis sinar dapat digunakan untuk menghilangkan agregrasi merugikan tersebut.

"Belum ada yang menggunakan terapi sinar untuk pengobatan penyakit-penyakit ini sebelumnya. Sehingga terapi laser merupakan pendekatan baru yang akan terus dikembangkan untuk pengobatan penyakit Alzhemer, Parkinson, dan Creutzfeldt-Jakob," jelas Piotr Hanczyc, ketua studi.

Meskipun studi sebelumnya telah menunjukkan adanya kondisi penumpukan protein, namun studi baru ini menemukan metode identifikasi dan isolasinya. Dengan mengeliminasi secara selektif penumpukan protein, terapi cahaya dapat efektif mengobati degenerasi saraf tanpa merusak jaringan sehat.

Menurut National Institutes of Health penyakit degenerasi saraf saat ini terjadi pada jutaan orang di seluruh dunia. Kondisi ini, dicirikan dengan penurunan fungsi saraf dan kognitif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+