Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robin Lim, Selamatkan Ibu dengan Cinta (Bagian II-Habis)

Kompas.com - 23/12/2013, 17:38 WIB
Wardah Fajri

Penulis


KOMPAS.com
 — Bagi Robin Lim, cinta adalah kekuatan untuk melakukan berbagai hal dalam hidup, termasuk dalam menjalani pengabdiannya sebagai bidan di Bali.

Di klinik Bumi Sehat yang berlokasi di kawasan Monkey Forest Bali ini, Lim bukan hanya menjadi ibu bagi keluarga. Ia juga ibu bagi para bidan yang bersemangat belajar dan mengabdi di klinik miliknya.

Dengan tangan terbuka, ia memberikan kesempatan kepada bidan muda untuk belajar dan mengizinkan mereka mengadopsi konsep Bumi Sehat. Lim justru senang jika konsep menolong ibu melahirkan bisa diterapkan "murid-muridnya" di tempat lain.

Bagi Lim, yang terpenting adalah ibu dan bayi bisa bersalin dengan pendampingan baik dari petugas medis. Pendampingan dengan cinta.

"Menyelamatkan satu bayi adalah menyelamatkan dunia. Kita bisa mengubah dunia hanya dengan kelahiran satu bayi sehat," ungkapnya.

Lim dikenal sebagai bidan yang memiliki perhatian besar akan persalinan alami (normal). Hanya dua persen dari calon ibu yang ditanganinya dirujuk ke rumah sakit. Ribuan calon ibu berhasil ia tangani dengan persalinan normal di klinik miliknya.

Suasana dan penanganan yang membuat ibu hamil rileks, nyaman, tenang, hingga waktu melahirkan tiba merupakan faktor keberhasilan utama pendampingan Lim dan beberapa dokter juga bidan yang mengabdi bersamanya.

Setiap hari, tak hentinya Robin menolong kelahiran bayi. "Rata-rata satu hari lima bayi lahir. Pernah dalam semalam menangani tiga bayi lahir," katanya.

Tak ada satu hari pun terlewati olehnya tanpa membantu persalinan. Ia pun mengaku pernah tak tidur 10 hari melayani para ibu yang melahirkan. Sebuah bentuk pengabdian seorang bidan, menyelamatkan ibu dan bayi tanpa membuat keluarga khawatir mengenai biaya.

"Pelayanan kesehatan adalah hak asasi manusia. Tapi, kenyataannya pelayanan kesehatan tidak gratis. Orang kehilangan sawah untuk membayar rumah sakit," ungkapnya prihatin.

Pribadi penuh cinta, itulah Ibu Lim. Ia menebar cinta tanpa pandang bulu.

Seusai menjadi pembicara di sebuah seminar di Jakarta yang dihadiri ratusan bidan, Lim mengutarakan kesan pertemuannya dengan bidan muda penerusnya. "Saya sudah merindukan mereka, saya mencintai mereka," ungkapnya.

Lim memang menaruh perhatian besar kepada perempuan muda yang memilih profesi bidan, sama sepertinya. Kepada para bidan muda ini, Lim menaruh harapannya. "Bidan harus bekerja dengan cinta." Karena hanya dengan pendampingan penuh cinta, bidan mampu membantu ibu melahirkan bayi dengan selamat dan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau