Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2014, 16:19 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews


KOMPAS.com —
Menjadi pribadi yang penuh syukur telah dikaitkan dengan hidup yang lebih panjang, bahagia, dan sehat. Menurut hasil penemuan para ahli di Harvard Medical School, kepribadian seperti itu dapat membuat obat yang diminum bekerja lebih efektif.

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa ada perbedaan efektivitas obat pada kelompok orang yang diberikan informasi positif dan negatif. Kelompok pertama melaporkan rasa sakit mereka 30 persen lebih cepat berkurang saat diberi informasi positif dibandingkan kelompok lainnya, bahkan meski obat yang diberikan hanyalah plasebo.

Peneliti senior Ted Kaptchuk mengatakan, status mental dapat dipengaruhi oleh status kesehatan, begitu pula sebaliknya. "Dengan kata lain, apa yang dikatakan padamu tidak hanya memengaruhi otakmu, tetapi juga tubuhmu," ujarnya.

Kendati demikian, Kaptchuk menegaskan agar tidak mengganti fungsi obat dengan senyuman. Bagaimanapun, tingkat kesembuhan pasien lebih tinggi dengan obat daripada dengan plasebo.

Studi dari University of Pittsburgh tersebut menemukan, dibandingkan dengan mereka yang selalu berpikir positif, orang yang pesimistis cenderung memiliki tekanan darah dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi sehingga risiko kematian prematur pun meningkat.

Studi lainnya yang berasal dari Inggris melaporkan, atlet yang optimistis cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami cedera. Ini karena mereka lebih mudah bangkit jika mereka disakiti.

Senyum

Sebuah studi dari University of Kansas menemukan, para peserta yang lebih banyak tersenyum, terlepas dari perasaan mereka yang sebenarnya bahagia atau tidak, melaporkan memiliki laju jantung yang stresnya lebih rendah. Para peneliti mengatakan, otot wajah tertentu dapat mengirim pesan pada otak bahwa Anda bahagia saat tersenyum.

Untuk memperbaiki mood, para peneliti dari Southern Methodist University menyarankan untuk menulis hal-hal baik yang dialami dalam suatu hari. "Orang yang melakukan ini melaporkan mood yang lebih baik sehingga menambah manfaat kesehatan mereka. Terbukti dari kunjungan ke RS tiga bulan berikutnya, hasilnya lebih baik dari sebelumnya," ujar mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau