Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Ini Sembuh karena Senyum

Kompas.com - 28/07/2011, 12:19 WIB

KOMPAS.com - Pasien ini, sebut saja Nyonya Minah, umur sekitar 50 tahun, sudah beberapa kali konsultasi ke tempat praktik saya. Keluhannya bermacam-macam, mulai dari pegal linu seluruh sendi dan otot-ototnya, tegang pada tengkuk, sakit kepala, mual, nyeri, menyesak di perut, sakit dada, berdebar, tidak bisa tidur dan sebagainya.

Suatu hal yang menarik bagi saya pada pasien ini adalah bahwa beliau, kalau boleh dikatakan tidak pernah, sangat jarang senyum. Anak beliau yang mendampinginya juga mengatakan hal yang sama.

“Ya, dokter, Ibu tidak pernah senyum, apalagi ketawa”, sela anaknya . Saya lihat memang begitu, gigi Ibu ini terlalu mahal untuk dilihat orang, kata saya sambil memcoba memancing dia untuk senyum. “Ibu selalu seperti orang yang berfikir terus dokter, raut mukanya selalu seperti itu, merengut terus,” kata anaknya lagi.

Pemeriksaan fisik pada pasien ini boleh dikatakan normal, laboratorium hanya menunjukkan sedikit kenaikan gula darah sewaktu yang mencapai 200 mg/dl. EKG, USG, dan pemeriksaan penunjang lain juga normal. Dari pemeriksaan anamnesis dan penunjuang, saya kira pasien ini menderita penyakit psikosomatik. Harusnya direfer ke psikiater, tapi psikiater tidak ada di tempat saya, dan juga keberatan dirujuk ke luar kota. Di samping mendapatkan terapi ansiolitik, dan obat Insomnia pasien juga saya anjurkan untuk lebih aktif bergerak seperti berolahraga, belajar senyum, dan  ketawa.

Kemudian, setelah beberapa kali kunjungan saya lihat pasien mulai banyak perubahan. Pasien sudah bisa senyum, ketawa. Wajah cemberut, merengut juga sudah mulai berkurang, sebaliknya, kecerian nampak sedikit menghisasi wajahnya. Setiap kali konsultasi, guyonan-guyonan kecil juga selalu saya buat untuk memancing dia tersenyum.

Pada kunjungan terakhir, senyum, wajah yang ceria sudah banyak menghiasi muka Ibu ini. Waktu saya tanya, “raut muka Ibu sekarang sudah jauh berubah, sudah banyak senyum dan ketawa, apa rahasianya Bu?”…..sambil senyum Ibu itu menjawab, “sesuai dengan anjuran dokter, saya sekarang sudah banyak bergerak, pagi atau sore saya jalan-jalan di sekeliling rumah, dan yang lebih penting lagi, saya mulai banyak senyum dan ketawa. Setiap pagi kehidupan ini selalu saya awali dengan senyum, ternyata, kalau saya senyum, orang lain di sekitar saya juga senyum, ini yang membuat saya merasa lebih senang dan sehat jadinya dokter. Saya merasa orang lain menjadi lebih baik, lebih memperhatikan saya, dan hubungan saya juga menjadi lebih hangat. Sebaliknya dokter, ternyata kalau saya merengut, saya cemberut orang lain juga akan melakukan yang sama, mereka juga merengut kepada saya, saya tambah sakit dokter”, kata pasien ini, yang kelihatan sudah mulai banyak bicara.

Hmmm, pasien ini baru tahu bahwa senyum itu adalah obat, senyum obat alami yang gratis, tidak perlu biaya sama sekali. Bahkan senyum tidak hanya membuat kita senang, tenang, gembira, sehat, orang lainpun akan ketularan kecerian, kegembiraan kita. Makanya Rasulullah bersabda bahwa,” senyum untuk saudaramu adalah sedekah”, sedekah untuk diri kita sendiri dan orang lain. Kalau dia merupakan sedekah, anda mendapatkan ganjaran yang baik , kenapa harus dijual mahal senyum itu?

Pasien seperti penasaran, kemudian bertanya, “kok bisa ya dok, senyum itu dapat membuat saya merasa lebih sehat?” Begini Bu,” coba Ibu rasakan sendiri, perubahan saat Ibu senyum, pasti Ibu merasakan langsung perubahan, perasaan Ibu”, jawab saya. Penelitian juga menunjukkan bahwa kalau kita senyum, tubuh kita juga akan melepaskan hormon endorphin , natural pain killer, semacam penghilang nyeri, dan serotonin. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan pada perasaan dan pikiran kita. Kita akan merasa lebih nyaman, tenang, senang, gembira dan bahkan dapat mengurangi rasa saki yang kita derita. dan karena itu, sering-sering saja Ibu senyum dan kalau perlu ketawa! Jawab saya sambil sedikit mencoba menjelaskan. Ok, dokter, “saya akan lebih banyak tersenyum”, sambung pasien, sambil keluar dari kamar praktek.

Karenanya, sehat itu memang dimulai dari hal-hal kecil, senyum saja yang Anda lakukan sudah memberikan manfaat yang luar biasa kepada kesehatan Anda. Maka, tidak heran, seorang penulis Arab yang terkenal mengatakan, apabila Anda mau menghiasi kehidupan ini dengan senyuman, barangkali sebagian obat-obat yang dimakan selama ini tidak dieperlukan.

Irsalrusad, Dokter Spesilalis Penyakit Dalam. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau