Kaitan antara bersepeda dengan gangguan prostat telah disebutkan dalam berbagai penelitian. Dalam buku The Sport Medicine Book yang ditulis Dr.Gabe Mirkin, ia menyebutkan, rasa kebas pada organ genital, bengkak, dan tekanan pada prostat adalah efek samping yang kerap dihadapi para pesepeda.
Meski jarang, tapi menurut Mirkin bersepeda juga bisa menyebabkan gangguan kesuburan, ada darah pada urin, serta peradangan pada prostat.
Gangguan para prostat terutama disebabkan karena duduk lama pada sadel sepeda bisa menekan prostat. Demikian menurut para peneliti dari Universitas Tel Aviv.
"Bersepeda tidak secara langsung menyebabkan masalah prostat, tapi trauma berulang pada bagian prostat akibat duduk di sadel bisa memicu peradangan pada prostat," kata Omar El-Gohary seorang ahli kesehatan di perusahaan yang menjual produk celana khusus bersepeda.
Gangguan prostat sebenarnya adalah penyakit yang banyak dialami pria berusia di atas 50 tahun. Sementara itu 90 persen pria berusia 70 tahun ke atas diketahui menderita penyakit ini.
"Jika Anda merasa sakit saat bersepeda, amati apakah rasa sakit itu menghilang ketika turun dari sepeda. Jika sakitnya menetap dan disertai gejala lain seperti gangguan berkemih atau sulit ereksi, segera periksakan ke dokter," katanya.
Meski demikian risiko gangguan prostat bisa dicegah dengan memilih sadel yang cukup lebar agar tidak terlalu menekan testis. Selain itu ubahlah posisi duduk setiap beberapa waktu. Menggunakan celana khusus bersepeda dengan bantalan khusus juga disarankan untuk mereka yang rutin bersepeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.