Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2014, 14:24 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyebaran sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) sudah semakin luas. Bahkan, ada beberapa anggota jemaah asal Indonesia yang sudah kembali diduga terinfeksi virus corona MERS. Karena itu, calon anggota jemaah yang akan berangkat diminta untuk menunda keberangkatan.

"Untuk (jemaah) umrah supaya menunda keberangkatan kalau bisa," ujar Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, Rabu (7/5/2014) di Jakarta.

Imbauan tersebut, kata Nafsiah, sesuai dengan saran perjalanan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Selain imbauan tersebut, Kementerian Kesehatan juga telah memberikan informasi ke seluruh masyarakat, terutama yang akan berangkat haji, untuk meningkatkan kewaspadaan penularan MERS.

Kendati demikian, Nafsiah menegaskan, imbauan tersebut khususnya berlaku bagi calon anggota jemaah yang sudah berusia di atas 65 tahun, sedang hamil, dan berusia di bawah usia 12 tahun, ataupun mereka yang sudah punya penyakit penyerta.

Namun, ada pertimbangan khusus dalam hal ini. Pasalnya, kebanyakan calon anggota jemaah haji sudah menunggu bertahun-tahun untuk mendapat kuota demi perjalanan ibadahnya. "Kalau mendadak dibilang tidak boleh bagaimana? Tentu itu masih harus dicari jalan keluarnya," kata Nafsiah.

Menurut Nafsiah, perjalanan ibadah haji dan umrah sampai saat ini bukan perjalanan larangan. Namun, calon anggota jemaah hendaknya juga memperhatikan saran perjalanan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Untuk kasus terduga MERS di Bali dan Pekanbaru kemarin, hal tersebut masih dalam pemeriksaan sampel. Nafsiah mengatakan, hasilnya mungkin bisa diketahui malam ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau