Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2014, 17:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Sejak awal ditemukannya, virus korona Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) sudah menjangkiti 463 orang, dan 126 orang di antaranya meninggal dunia. Persamaan dari korban meninggal itu adalah tinggal atau pernah melakukan perjalanan ke Timur Tengah. 
 
Tentu saja MERS rentan berkembang di Indonesia karena setiap harinya 5000 orang pergi ke Arab Saudi untuk beribadah umrah.

Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Ari Fahrial Syam, untuk mencegah penularan MERS yang lebih meluas, jemaah umrah atau haji yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi sebaiknya mengurangi kegiatan di luar beribadah.

 
"Jemaah umrah atau haji perlu memfokuskan pada ibadah saja yang menjadi tujuan mereka ke sana, tidak perlulah datang ke perternakan unta atau berbelanja berlebihan," imbau Ari dalam konferensi pers terkait MERS, Jumat (9/5/2014) di Jakarta.
 
Ia menambahkan, kegiatan di luar beribadah akan membuat fisik jemaah lebih lelah dari yang seharusnya. Hal itu akan mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi.
 
Selain itu, terlalu banyak berjalan-jalan atau berbelanja akan meningkatkan kemungkinan jemaah berada di kerumunan lebih lama. Padahal berada di tengah banyak orang merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko terpapar bakteri atau virus yang dapat meninfeksi sistem pernapasan.
 
"Orang Indonesia terkenal dengan jemaah yang paling mudah digoda untuk berbelanja. Sehingga bukannya tidak mungkin mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk berbelanja selain beribadah," kata Ari.

Para jemaah diimbau untuk tetap menjaga daya tahan tubuh selama di perjalanan ibadah. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah cukup tidur minimal enam jam dan menjaga makanan tetap sehat.
 
"Jemaah juga sebaiknya perlu menghindari makan makanan manis dan goreng-gorengan, dan minum air dingin. Karena makanan dan minuman itu dapat melemahkan daya tahan tubuh," saran dokter dari Depertemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau