Aktris Angelina Jolie tahun lalu secara terbuka mengakui tindakan operasi pengangkatan kedua payudaranya karena ia memiliki mutasi gen yang membuatnya beresiko tinggi menderita kanker payudara. Tindakan tersebut dalam dunia medis disebut dengan mastektomi radikal.
Pada tindakan mastektomo radikal, dokter akan membuang seluruh payudara, termasuk bagian kulit pada puting dan aerola, juga otot dinding dada di bagian bawah. Prosedur ini juga mengangkat sejumlah kelenjar getah benting di ketika sebagai upaya menghentikan penyebaran kanker. Sebenarnya tindakan ini sudah jarang dilakukan.
Mutasi gen BRCA1 seperti yang dialami oleh Jolie juga sebenarnya hanya dialami 12 persen wanita dalam populasi umum.
Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Amerika Serikat yang dilakukan di Inggris terungkap, dua pertiga wanita yang meminta bedah pengangkatan payudara setelah didiagnosa kanker payudara sebenarnya tidak punya alasan medis untuk melakukannya.
Para pasien tersebut memiliki risiko sangat rendah untuk mengalami penyebaran kanker di payudara yang sehat karena mereka tak punya riwayat kanker payudara atau kanker ovarium, atau mutasi gen BRCA1 atau BRCA2.
Pasien yang meminta tindakan mastektomi kebanyakan adalah yang masih berusia muda. Mereka tidak ingin satu payudaranya yang sehat ikut terkena kanker sehingga memilih untuk mengangkat keduanya.
"Tidak masuk akal untuk meminta pengangkatan kedua payudara karena tindakan tersebut tidak bisa menurunkan risiko kanker akan muncul kembali," kata Dr.Sarah Hawley dari Universitas Michigan yang melakukan penelitian ini.
Tindakan mastektomi ganda seharusnya hanya dilakukan oleh mereka yang hasil pemeriksaan genetiknya memang menunjukkan adanya faktor risiko. Risiko ini juga bukannya tak memiliki efek samping, misalnya ganggua psikoseksual dan tertundanya terapi medis pada payudara yang terkena.
Saat ini sudah banyak modifikasi tindakan mastektomi sehingga hasilnya tidak seburuk sebelumnya. Para dokter bedah juga biasanya akan menggabungkan operasi ini dengan pemasangan implan payudara untuk pembentukan payudara kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.