Tian Hui, wanita asal Tiongkok ini, melakukan operasi pembesaran payudara demi menarik perhatian suaminya, Chiu (41).
"Saya sangat kecewa saat tahu ia berselingkuh, kemudian saya segera mendatangi dokter bedah untuk membesarkan payudara. Namun beberapa tahun kemudian, saya kaget karena implannya berpindah," katanya.
Merasa malu dengan keadaannya, Hui berusaha menggeser implan tersebut agar kembali ke tempatnya. "Tapi tiap saya bangun tidur, implannya berpindah lagi. Makin lama semakin menjauh dari sebelumnya," ujarnya.
Ia bahkan pernah mendapati salah satu implan berada di punggungnya, dan satunya lagi di perut. Menyadari tak ada yang bisa dilakukan, ia pun mendatangi dokter bedahnya.
"Saya takut terhadap akibat dari bergesernya implan ini. Selain itu, rasanya sangat sakit," kata wanita dari wilayah Guangzhou ini.
Liang Hao, dokter dari General Hospital Guangdong Armed Police, kemudian mengangkat implan tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
Menurut Hao, ternyata dokter bedah sebelumnya menyuntikkan gel Polyacrylamide hydrophilic. "Bahan ini sangat beracun jika disuntikkan dalam tubuh manusia. Bukan hanya merusak saraf, melainkan juga ginjal. Pada kasus yang berat bahkan bisa menyebabkan kanker," katanya.
Hao menjelaskan, bahan gel tersebut sudah dinyatakan ilegal di Tiongkok sejak tahun 2006.
Akibat dari hal ini ternyata bukan hanya berpengaruh pada kondisi fisik, melainkan juga psikis Hui. "Hubungan saya dan suami menjadi semakin dingin sejak kejadian ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.