Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2014, 08:53 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Efisiensi energi merupakan hal yang penting saat mengerjakan aktivitas fisik berat dalam waktu yang panjang. Begitu pula saat melakukan lari jarak jauh, Anda membutuhkan gerakan yang mampu menghemat energi. Peneliti mengungkapkan, mengayuhkan lengan saat berlari bisa membantu menghemat energi.

Secara alami orang akan mengayuhkan lengannya saat berlari. Studi sebelumnya menemukan, mengayuhkan tangan dapat membantu keseimbangan tubuh saat berlari yaitu dengan mengayuhkan lengan yang berlawanan dengan tungkai.

Meski begitu belum jelas apakah gerakan tersebut yang dilakukan saat berlari dapat menghemat energi. Karena itulah beberapa studi mencoba memecahkannya.

Ketua studi Christopher Arellano, pakar biomedis di Brown Univeristy, mengatakan, karena mengayuhkan lengan merupakan gerakan alami saat berlari, maka sulit untuk menilai penghematan energi yang mungkin terjadi saat melakukannya. Karena itu, menahan tangan serileks mungkin bisa jadi merupakan cara yang tepat untuk menilai dari sisi metabolismenya.

Dalam studi baru, peneliti menganalisis orang yang rutin berlari, baik untuk rekreasional maupun untuk kompetisi. Mereka meminta peserta untuk berlari secara normal di treadmill, sementara mereka mengukur laju oksigen yang dikonsumsi dan karbondioksida yang dikeluarkan.

Selain itu para peserta diminta untuk berlari tanpa mengayuhkan lengan dengan tiga cara. Pertama dengan merekatkan kedua tangan di punggung, kedua menyilangkan tangan di dada, dan ketiga menaruh tangan di atas kepala.

Peneliti menemukan, dengan mengayuhkan lengan, pelari lebih boros 3 persen tenaga daripada menaruh tangan mereka dipunggung, 9 persen dengan menyilangkan tangan di dada, dan 13 persen dengan menaruh tangan di kepala.

Kendati mengayuhkan lengan lebih memakan energi, namun bila tidak dilakukan, berlari akan menghabiskan energi total yang jauh lebih banyak. Peneliti menjelaskan, mengayuhkan lengan akan mengurangi gerakan torso. Padahal massa torso mencapai 40-50 persen massa tubuh, sedangkan massa lengan hanya 10 persennya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau