Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Langka, Mereka Berjalan Memakai Tangan dan Kaki

Kompas.com - 20/07/2014, 10:27 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews


KOMPAS.com - Pada manusia normal, tangan dan kaki memiliki fungsi yang berbeda. Tapi pada sebagian orang, mereka berjalan dengan tangan dan kakinya sekaligus untuk melakukan kegiatannya. 

Itulah yang dialami lima kakak beradik di Hatay, Turki. Karena gangguan keseimbangan, mereka tidak hanya berjalan dengan kaki, tetapi juga tangannya.

Kakak beradik itu awalnya ditemukan oleh peneliti di tahun 2005. Salah satu penjelasan yang populer dari peneliti atas kondisi mereka adalah "evolusi terbalik" yang berarti mereka justru kembali ke bentuk awal sebelum manusia bisa berjalan dengan kaki saja.

Namun ternyata teori itu berhasil dibantahkan. Karena sebuah studi baru yang dipublikasi baru-baru ini menemukan, kondisi kakak beradik itu sebenarnya merupakan bentuk adaptasi mereka menghadapi gangguan yang langka.

Ayah ibu kelima kakak beradik tersebut memiliki total 19 anak. Empat belas anak lainnya tidak mengalami gangguan yang dikenal dengan sindrom Uner Tan tresebut. Nama tersebut diambil dari nama pakar evolusi biologi asal Turki yang pertama kali mempelajari sindrom itu. Gejala dari sindrom tersebut adalah penurunan kemampuan keseimbangan dan kognisi.

Saat Tan pertama kali mempelajari sindrom ini, ia mengajukan pertanyaan kepada kelima kakak beradik itu. Pertanyaan "ini tahun berapa?" pun dijawab berbeda-beda oleh kelimanya. Ada yang menjawab "80", "90", "binatang", "Juli", dan "rumah".

Mereka pun harus berjalan dengan menggunakan tangan dan kakinya. Beban tubuh lebih banyak pada tangan mereka. Hal itu merupakan tanda adaptasi mereka untuk mengatasi kehilangan kesimbangan.

Empat orang dari mereka berjenis kelamin perempuan dan lebih banyak berada di dalam rumah. Sementara satu orang laki-laki dari mereka lebih senang berpetualang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com