Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2014, 10:56 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com - Bayi yang lahir prematur dan bayi yang lahir dengan berat rendah beresiko tinggi menderita gangguan kesehatan yang memicu penyakit jantung. Mereka juga diketahui memiliki gangguan dalam fungsi otaknya.

Tetapi, meski para bayi tersebut menghadapi risiko gangguan kesehatan, gangguan tersebut bisa diatasi. Demikian kesimpulan dua studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics edisi online.

Salah satu cara untuk mengatasi menurunnya fungsi otak pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah adalah dengan pemberian edukasi yang cukup. Sementara itu, risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol dapat diatasi dengan cara melakukan diet sehat dan olahraga teratur.

"Apa yang terjadi pada kita saat masih berada di kandungan atau apa yang sebenarnya harus dilakukan, ternyata berdampak hingga seumur hidup," kata Dr.Edward McCabet, chief medical officer di March of Dimes.

Penelitian pertama dilakukan oleh tim dari US National Institute on Aging yang meneliti 1.200 bayi yang lahir di Islandia dan diikuti perkembangan otaknya selama 75 tahun. Para peneliti juga punya akses untuk melihat riwayat kesehatan para ibu semasa hamil dari bidan.

Hasilnya ditemukan, bayi yang lahir dengan berat rendah, yang merupakan indikasi dari gangguan pertumbuhan janin di trimester tiga, cenderung memiliki lingkar otak lebih kecil di kemudian hari.

Sementara itu, bayi yang lahir prematur cenderung berpikir lebih lambat di usia dewasa. Mereka juga sulit membuat suatu perencanaan dengan baik dan sulit  mengelola waktu mereka.

Kendati demikian, kekurangan dalam kemampuan otak tersebut hanya ditemui pada mereka yang kurang mendapat pendidikan di usia awalnya. Dengan kata lain, meski bayi lahir prematur dan berat lahir rendah, jika mereka mendapat cukup pendidikan, mereka juga tak kalah dengan bayi yang lahir normal.

“Kuncinya adalah dengan merangsang orang melalui pendidikan,” kata Kepala Tenaga Medis dari March of Dinnes, Dr. Edward McCabe.

Penelitian lain di Finlandia, juga menemukan bahwa remaja 16 tahun yang dulunya lahir prematur berisiko penyakit jantung. Masalah lainnya, khususnya bagi wanita yang lahir prematur yaitu berpotensi memiliki tekanan darah tinggi. Sementara untuk laki-laki, kolesterolnya lebih tinggi dibanding yang lahir dengan berat badan normal.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 6.600 remaja dengan 5 persen di antaranya lahir prematur. Berdasarkan penelitian ini, dapat dilihat bahwa pengaruh kelahiran prematur bagi anak laki-laki dan perempuan cukup berbeda.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau