Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2014, 14:27 WIB
Kevin Sanly Putera

Penulis


KOMPAS.com - Kebanyakan orang memang sudah menyikat gigi dua kali sehari, tapi biasanya dilakukan saat mandi. Menyikat gigi di malam hari yang sangat penting justru diabaikan. Padahal, kemalasan itu bisa berakibat bakteri makin bertambah banyak di mulut.

Absen menyikat gigi di malam hari bukan hanya membuat nafas tidak segar, tapi juga mempercepat timbulnya plak, tumpukan bakteri, yang bisa menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi.

"Cobalah di pertengahan hari Anda 'menyapu' gusi Anda dengan lidah dari sisi kanan ke kiri. Rasa lengket dan seperti ada selubungnya merupakan pertanda plak," kata Deepinder "Ruchi" Sahota, juru bicara asosiasi dokter gigi Amerika.

Menurut Sahota, kebiasaan menyikat gigi dapat menyingkirkan bakteri yang menempel di gusi. Bila bakteri tersebut tidak disingkirkan, mereka akan mulai merusak gigi.

Semakin lama sebuah plak ada di satu tempat yang sama, plak tersebut akan berubah menjadi tartar, sesuatu yang keras, berwarna kuning, dan kasar yang berada di sela gigi. Tartar dapat menyebabkan radang dan gusi berdarah. Risikonya adalah gigi tanggal.

Tidak ada batasan jelas kapan sebuah plak mencapai tingkat terparahnya. Menurut Sahota, langkah yang tepat adalah membiasakan diri menyikat gigi dua kali sehari. "Jangan biasakan menyikat gigi hanya sekali," katanya.

Selain itu, teknik menyikat gigi yang salah juga dapat mendatangkan dampak yang tak kalah berbahaya.

Sahota menyarankan untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan sikat gigi yang bulunya halus. Sikat gigi selama dua menit dan harus mencapai seluruh bagian gigi.

ADA menganjurkan untuk menggunakan benang gigi (floss) satu kali dalam sehari. Berkonsultasi kepada dokter gigi secara rutin juga perlu dilakukan. Tujuannya untuk menyingkirkan kotoran yang tidak bisa dibersihkan sendiri, termasuk tartar tersebut.

Meski bisa membuat napas segar namun permen karet, mint, dan larutan kumur tidak dapat menggantikan peran menyikat gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau