Setelah mengikuti riwayat pada lebih dari 100.000 orang, yang sebagian besar dari mereka adalah penderita migrain, tim peneliti Taiwan menemukan peningkatan gangguan sistem saraf yang disebut dengan bells palsy.
Bells palsy adalah penyakit saraf yang mengenai saraf fasialis (wajah), yang menyebabkan kelumpuhan otot-otot pada salah satu sisi wajah, sehingga wajah menjadi asimetris dan tampak melorot atau mencong. Penulis menjelaskan risiko ini terjadi hampir dua kali lipat pada penderita migrain.
Namun, tim peneliti mengatakan belum ada penjelasan bagaimana migrain dan Bells Palsy saling terkait, meskipun begitu mereka menduga bahwa peradangan, masalah jantung, atau aliran darah merupakan masalah yang bisa menghubungkan keduanya.
Sayangnya, penderita migrain juga lebih mungkin untuk mengidap beberapa kondisi kesehatan serius lainnya, seperti:
- Depresi
Penderita migrain, khususnya perempuan, cenderung mengalami depresi dibanding dengan yang bukan penderita. Faktanya, sakit kepala parah akan membuat suasana hati seseorang menjadi lebih asam. Namun hubungan antara depresi dan sakit kepala berjalan dua arah. Depresi berperan besar juga pada terjadinya sakit kepala.
- Parkinson
Jika migrain Anda disertai dengan aura (kilatan cahaya atau benda-benda terlihat melayang), risiko terkena penyakit Parkinson bisa terjadi lebih dari dua kali lipat. Hal itu ditunjukkan dalam penelitian di Universitas Bethesda, MD.
Sementara penyebab sakit kepala migrain masih diperdebatkan, para peneliti mengatakan masalah pada dopamin neurotransmitter mungkin yang berperan.
- Penyakit jantung dan stroke
Studi Neurologi lain menghubungkan migrain dengan peningkatan risiko baik penyakit jantung dan stroke. Sekali lagi, hubungan yang sangat kuat terjadi diantara perempuan yang mengalami migrain disertai dengan lingkaran cahaya. (Risiko Anda terhadap stroke naik hingga 400% jika Anda memiliki migrain dengan lingkaran cahaya, studi ini menemukan). Ketiga kondisi tersebut tampaknya terkait dengan perubahan dalam aliran darah. (Eva Erviana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.