Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2015, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Jangan terburu-buru mencari obat pereda nyeri saat kenyamanan Anda terganggu oleh rasa nyeri kronik. Ada beberapa cara dan bahan alami yang murah yang bisa dimanfaatkan untuk meredakan nyeri.

Nyeri kronis atau sudah berlangsung lama diderita sekitar 1 dari 5 orang di Amerika Serikat. Rasa nyeri tersebut dapat mengurangi produktivitas dan menghambat kita menikmati waktu bersama dengan keluarga serta orang-orang terdekat.

Jika Anda memiliki masalah nyeri kronis, yakni nyeri yang sudah dirasakan lebih dari tiga bulan dan tidak mempan pengobatan, seringkali tubuh tidak bisa mematikan pesan rasa nyeri ke otak walau sebenarnya sumber rasa sakitnya sudah hilang.

Nyeri kronis selalu dikaitkan dengan kondisi seperti arthritis (peradangan pada satu atau lebih persendian), keseleo, cedera lain, atau disebabkan penyakit lain.

Ada banyak jenis obat yang tersedia untuk meredakan rasa nyeri. Meski demikian perlu diketahui bahwa satu jenis obat atau bahan alami akan efektif pada sebagian orang dan belum tentu sama pengaruhnya pada yang lain. Jika Anda ingin mencoba cara alami, Anda bisa mengandalkan beberapa hal ini.

1. Olahraga
"Orang yang berolahraga dan gemar melakukan gerakan aerobik akan mengalami perbaikan rasa nyeri yang ada," kata Charles Kim, asisten profesor kedokteran rehabilitasi dan anestesiologi serta ahli akupunktur di NYU Langone Medical Center.

Saat kita berolahraga, secara otomatis tubuh akan memproduksi obat penawar rasa sakit, seperti endorfin. Hormon endorfin berinteraksi dengan reseptor otak dan dapat mengubah persepsi kita tentang rasa sakit.

Jika Anda merasa terlalu sakit untuk berolahraga, mulailah melakukan gerakan perlahan. Berjalan kaki atau melakukan kegiatan fisik yang ringan bisa dipilih sebagai awal lalu lama kelamaan ditingkatkan.

2. Minyak ikan
Minyak ikan dikenal sebagai anti-inflamasi, dan peradangan berperan besar pada timbulnya rasa sakit dan nyeri. Penelitian menunjukkan, minyak ikan cukup efektif untuk mengurangi nyeri.

3. Kunyit
Penelitian menunjukkan bahwa kunyit memiliki sifat anti-inflamasi. Dalam penelitian, kombinasi antara kunyit dengan bromealin dan tanaman devil's claw pada pasien osteoartritis menunjukkan penurunan rasa nyeri. Kombinasi tersebut dikonsumsi tiga kali sehari.

4. Resveratrol
Resveratrol ditemukan pada red wine, anggur dan jenis buah berri.  Antioksidan ini diketahui memiliki banyak manfaat, termasuk anti-kanker, perlindungan pada otak dan bahkan memiliki khasiat dalam memperpanjang usia seseorang. Studi terbaru menyebutkan resveratrol juga membantu mengurangi nyeri.

5. Terapi Panas
Menggunakan panas atau dingin dalam waktu yang tepat akan berkhasiat untuk meredakan rasa sakit.  Mandi menggunakan air hangat dengan menambahkan garam mandi mampu menenangkan pikiran dan mengontrol rasa gelisah dengan menyampaikan sinyal ke otak. Sementara itu terapi dingin atau es lebih cocok untuk mengurangi peradangan lokal.

Terapi es lebih tepat bila Anda menderita cedera akut, misalnya terkilir. Bila kita memakai terapi panas maka aliran darah meningkat dan membuatnya lebih bengkak.

6. Meditasi
Meditasi dapat meredakan rasa nyeri kronis. Bukan hanya itu rasa cemas dan depresi juga bisa berkurang.  (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau