Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pestisida dalam Buah dan Sayur Merusak Sperma?

Kompas.com - 31/03/2015, 14:04 WIB

KOMPAS.com - Pria yang memiliki gangguan kesuburan sebaiknya perlu berhati-hati dalam mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang terpapar pestisida. Kandungan pestisida dalam produk segar tersebut diketahui dapat merusak sperma.

Kesimpulan itu dihasilkan dalam penelitian yang melibatkan para pria di pasien klinik kesuburan. Diketahui, mereka yang memakan banyak buah dan sayur mengandung pestisida dalam jumlah tinggi mengalami penurunan jumlah sperma.

Pada populasi umum, temuan ini memiliki implikasi penting bagi kesehatan reproduksi pria.

"Tidak berarti Anda harus berhenti mengonsumsi buah dan sayur, namun pilihlah buah yang kandungan pestisidanya rendah," ujar penulis senior penelitian sekaligus profesor nutrisi dan epidemilogi Harvard University's School of Public Health, Jorge Chavarro.

Kacang-kacangan, manggis, dan bawang dinilai sebagai tanaman rendah residu pestisida. Sementara itu, merica, bayam, stroberi, apel, dan pir diketahui mengandung pestisida lebih.

Efek dari pestisida terhadap sperma pria pun telah dipelajari secara luas. Sebagai contoh, sebuah penelitian mengaitkan pestisida dengan sterilitas pria yang bekerja di bidang agrikulur atau sebagai pembasmi. Namun, penelitian baru ini merupakan penelitian pertama yang melihat bagaimana pengaruh pestisida dalam pola makan pria terhadap jumlah dan kualitas sperma.

Pestisida dan kesuburan

Dalam studinya, Chavarro dan rekan menganalisis 338 contoh sperma dari 155 pria yang menjalani terapi kesuburan di sebuah klinik di Boston, Massachussets, Amerika Serikat sejak 2007 hingga 2012. Rentang usia pria berkisar 18 sampai 55 tahun.

Peneliti mensurvei responden tentang pola makan, termasuk seberapa sering mereka memakan beragam jenis buah dan sayuran. Peneliti membagi makanan ke dalam kategori tinggi, sedang, atau rendah residu pestisida berdasarkan data tahunan pestisida dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Para ahli melihat tiga faktor ketika menguji kesuburan pria, antara lain penghitungan jumlah sperma (jumlah sel), morfologi sperma (bentuk), dan mobilitas sperma (kemampuan berenang).

Hasilnya menunjukkan bahwa pria yang memakan banyak buah dan sayur mengadung kadar pestisida tinggi memiliki rata-rata jumlah sperma sebanyak 86 juta sperma per ejakulasi, dibandingkan dengan 171 juta sperma yang diproduksi oleh pria dengan asupan dengan pestisida berkadar rendah.

"Perbedaannya dalam jumlah sperma antara konsumsi tertinggi dengan terendah hampir sebesar 50 persen. Itu merupakan perbedaan yang besar," ujar Chavarro.

Tak hanya itu, pestisida juga mempengaruhi jumlah sperma yang bentuknya sempurna. Di antara pria yang mengonsumsi produk mengandung pestisida lebih, sebesar 5,7 persen bentuk spermanya normal, dibandingkan 7,8 persen pada pria yang mendapat paparan pestisida lebih sedikit dari buah dan sayur.

Meskipun demikian, jumlah buah dan sayuran yang dimakan oleh pria tidak mempengaruhi sperma mereka.

Akan tetapi, temuan ini juga memiliki kelemahan karena responden adalah pria yang sudah terdiagnosis memiliki masalah kesuburan.  "Dalam populasi ini, hampir setengah dari pria memiliki setidaknya satu atau lebih penyimpangan dengan sperma mereka, sehingga perlu diteliti kembali pada populasi lebih luas," kata Chavarro.

Mereka juga menjelaskan, efek dari pestisida dalam makanan pria terhadap sperma bisa tergantung pada genetika atau faktor pertumbuhan. Sebagai tambahan, para peneliti dalam studi baru ini sebenarnya tidak terlalu mengukur kadar pestisida yang dikonsumsi pria. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com