Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2015, 09:00 WIB

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global influenza diperkirakan menyerang 5-10 persen populasi orang dewasa dan 20-30 persen populasi anak. Epidemi penyakit itu tiap tahun menyebabkan 3 juta-5 juta kasus sakit parah dan 250.000 orang hingga 500.000 orang meninggal.

Risiko komplikasi

Di luar masalah penggunaan istilah flu yang kerap tertukar dengan selesma, hal terpenting adalah tak menyepelekan penyakit seberapa pun ringannya. Dalam hal ini, langkah Meriska segera memeriksakan diri ke dokter dinilai tepat. Itu karena, sebagai perempuan hamil, ia termasuk berisiko tinggi mengalami penyulit (komplikasi) jika memang terinfeksi virus flu.

Selain ibu hamil, menurut Amin, mereka yang berisiko tinggi ialah anak-anak berusia di bawah dua tahun, orang berusia di atas 65 tahun, dan mereka yang menderita penyakit seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, darah, ataupun gangguan metabolisme kronis seperti diabetes dan yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.

Adityo menambahkan, komplikasi terberat terjadi jika infeksi mencapai paru-paru. Hal-hal yang bisa terjadi antara lain perdarahan paru-paru, gagal napas akut (acute respiratory distress syndrome/ARDS), hingga kematian.

Jika sudah parah, pasien mendapat perawatan penunjang. Selain ditempatkan di unit perawatan intensif (ICU), pasien mendapat obat penunjang di luar anti virus flu, termasuk antibiotik guna mencegah infeksi sekunder oleh bakteri.

Virus flu amat mudah menular, termasuk dari cipratan cairan penderita, misalnya saat mengobrol. Umumnya, orang dewasa yang terinfeksi bisa menulari orang lain sejak satu hari sebelum gejala dialami hingga 5-7 hari setelah sakit. Gejalanya mulai terjadi 1-4 hari setelah virus masuk tubuh.

Untuk mencegah penularan, ada vaksin tiga jenis virus utama flu yang formulanya berganti tiap tahun untuk menghindari risiko virus kebal pada vaksin. Cara lain yang utama adalah menjaga daya tahan tubuh lewat perilaku hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup istirahat.

(J GALUH BIMANTARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau