Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Lebam di Kulit, Wanita Ini Ternyata Derita Leukemia

Kompas.com - 11/06/2015, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Thea Wilson terbangun dari tidurnya dengan kondisi kulitnya penuh lebam berwarna keunguan pada suatu pagi di bulan Oktober 2014. Ia bingung karena malam sebelumnya ia tidak terjatuh atau menabrak sesuatu.

"Saya kaget karena saat bangun tidur lebam-lebam di kulit saya berukuran besar. Beberapa minggu sebelumnya memang sudah muncul di kulit tapi ukurannya kecil dan saya abaikan," katanya.

Wanita berusia 37 tahun dari Shropshire Inggris ini lalu memeriksakan dirinya ke dokter karena lebam-lebam itu tidak hilang juga selama beberapa hari. Pada awalnya dokter mendiagnosis ia mengalami gangguan trombosit yang menyebabkan lebam besar di kulit.

Namun kemudian dokter merujuknya ke rumah sakit untuk melakukan biopsi sumsum tulang belakang. Hasil pemeriksaan itu sungguh mengejutkannya karena ia terdiagnosis menderita leukemia promyelocytic akut. Jenis kanker darah yang langka ini hanya mengenai satu dari seratus orang pertahun.

Wilson lalu menjalani kemoterapi secara intensif untuk mencegah perdarahan di organ dalam. Saat itu kadar trombositnya hanya 9, padahal pada orang normal sekitar 140-400. Selain kemoterapi, ia juga diberikan plasma darah beku, fibrinogen, dan trombosit, untuk meningkatkan kemampuan darahnya membeku.

Setelah 6 bulan menjalani perawatan, ia akhirnya dinyatakan mengalami "kesembuhan". Sekarang ia harus menjalani aspirasi setiap 12 minggu selama 3 tahun ke depan, untuk mengecek kesehatan darahnya.

Leukemia

Leukemia adalah kanker pada sel darah putih. Sedangkan leukemia akut berarti kondisinya terjadi secara cepat dan agresif sehingga butuh penanganan segera.

Leukemia promyelocytic akut adalah jenis langka dari leukemia myeloid akut (AML), jenis kanker yang mengenai sel myeloid.

Sel myeloid memiliki berbagai fungsi, misalnya melawan infeksi bakteri, melindungi tubuh dari parasit dan mencegah penyebaran kerusakan jaringan.

Gejala penyakit ini antara lain kulit pucat, kelelahan, sulit bernapas, sering infeksi, dan sering mengalami perdarahan yang tidak biasa, misalnya mimisan atau perdarahan gusi. Terapi utama penyakit ini adalah kemoterapi untuk membunuh sel leukemia di tubuh dan mencegah penyakitnya kambuh kembali.

Pada sebagian kasus, dibutuhkan kemoterapi intensif dan radioterapi atau transplantasi sel punca atau sumsum tulang belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau