Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2015, 19:00 WIB
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Diabetes bukanlah penyakit yang bisa diremehkan. Komplikasi penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh, mulai dari mata, jantung, hingga ginjal. Kini para ilmuwan menemukan bukti bahwa diabetes juga merusak otak.

Kadar gula darah yang terus menerus tinggi pada penderita diabetes akan menimbulkan kerusakan pada sistem tubuh, termasuk juga bagian otak. Penelitian juga mengaitkan diabetes dengan tingginya risiko stroke dan demensia.

Dalam studi yang dimuat dalam jurnal Neurology disebutkan, perubahan aktivitas pembuluh darah di otak penderita diabetes akan memicu penurunan fungsi kognitif dan kemampuan mereka melakukan aktivitas harian.

Dr.Vera Novak, kandidat profesor saraf di Harvard Medical School dan timnya mengikuti kesehatan sekelompok orang berusia di atas 65 tahun. Separuh dari mereka menderita diabetes melitus dan sisanya tidak. Setelah dua tahun, pasien diabetes memiliki skor tes kognitif yang lebih rendah, sementara responden yang sehat hanya menunjukkan sedikit penurunan.

Penurunan tersebut, menurut Novak, terjadi karena perubahan di otak pasien diabetes. Diabetes bisa menyebabkan pembuluh darah kurang responsif pada kebutuhan di area otak.

Normalnya, pembuluh darah yang fleksibel akan mengembang untuk meningkatkan aliran darah oksigen ke area yang lebih aktif, misalnya area yang melibatkan memori saat sedang melakukan tugas berpikir. Pada penderita diabetes, flesibilitas itu berkurang.

Kini para peneliti melanjutkan riset mereka untuk mengetahui apakah fungsi otak bisa meningkat saat kesehatan pembuluh darah diperbaiki. Salah satu metode yang dicoba adalah memakai insulin yang dihirup lewat hidung atau obat penurun tekanan darah agar aktivitas pembuluh darah otak kembali normal.

Menemukan terapi yang bisa memperbaiki fungsi otak pada pasien diabetes sangatlah penting. Apalagi saat ini semakin banyak orang yang terdiagnosis diabetes sejak usia anak-anak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Healthland
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+